Hal itulah yang menyebabkan terjadinya gelombang panas di udara yang bersuhu jauh lebih tinggi dari biasanya, teman-teman.
Kondisi itu ditandai dengan suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata, hingga 5 derajat celcius atau lebih.
Misalnya, suhu maksimum rata-rata suatu wilayah 35 derajat celcius. Saat gelombang panas, suhunya bisa 40 derajat celcius atau lebih.
Banyak berita yang menyebutkan kalau terjadinya gelombang panas berdampak pada gangguan kesehatan manusia.
Padahal, gelombang panas ini sebenarnya tak hanya berdampak pada manusia, lo. Gelombang panas juga berdampak pada hewan.
Kondisi ini menyebabkan hewan mengalami stres karena sistem fisiologisnya gagal untuk mengatur suhu tubuh dalam batas normal.
Gelombang panas menyebabkan rasa tak nyaman dan stress tinggi untuk semua hewan dan termasuk isu kesejahteraan hewan.
Efek negatifnya adalah produksi, imunitas, pencernaan, dan kesehatan tubuh pada hewan menjadi menurun, teman-teman.
Kondisi ini menyebabkan hewan terengah-engah, peningkatan detak jantung, peningkatan intensitas minum, dan mudah lelah.
Selain itu, hewan juga bisa kehilangan selera makan, lesu, menghasilkan air liur berlebihan, hingga hewan jadi tidak sadarkan diri.
Tak hanya itu, perubahan habitat karena gelombang panas ini juga membuat hewan-hewan makin rentan terhadap serangan predator.
Baca Juga: Meski Terjadi di Asia, Indonesia Bukan Termasuk Negara yang Alami Gelombang Panas, Mengapa?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR