Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu menangkap pemandangan komet berekor di malam hari?
Baru-baru ini, seorang astrofotografer menangkap pemandangan menarik yang diduga Merkurius berekor, mirip seperti komet yang melintasi langit.
Dari langit gelap malam, ekor Merkurius tersebut terlihat bergaris di langit malam.
Banyak orang yang belum tahu bahwa Merkurius bisa memiliki ekor, seperti komet pada umumnya.
Dilansir dari space.com, ekor mirip komet yang dimiliki merkurius terbuat dari ion natrium, yang tersebar dari permukaan planet oleh angin matahari dan tumbukan meteor mikro.
Para ilmuwan telah mengetahui bahwa Merkurius punya ekor sejak tahun 2001.
Menurut penelitian ilmuwan tersebut, ekor Merkurius dapat tumbuh dan menyusut bergantung pada posisi kedekatannya dengan Matahari.
Menurut spaceweather.com, ekor Merkurius dapat membentang sejauh 24 juta kilometer pada puncaknya.
Panjang ekor tersebut disebabkan atmosfer Merkurius yang sangat lemah dan posisi yang dekat Matahari, sehingga memudahkan angin Matahari menyenggol permukaan Planet.
Adapun pemandangan Merkurius 'berekor' ini dapat terlihat jelas dari Bumi, tepat 16 hari setelah perihelion.
Merkurius mencapai perihelion pada 1 April, yang artinya ekor tersebut akan terlihat sangat terang pada 17 April.
Baca Juga: 3 Fakta Unik Hujan Meteor Lyrid yang Berlangsung Bulan April Ini
Namun, astrofotografer Sebastian Voltmer baru menemukan pemandangan itu di langit malam pada 12 April.
Melihat ekor Merkurius di langit malam merupakan hal yang sulit, terutama bagi kita yang tidak menggunakan alat optik apapun.
Itulah sebabnya, Merkurius 'berekor' baru ditemukan lagi di abad ke-21.
Faktanya, Merkurius bukan satu-satunya benda langit yang bisa memiliki ekor seperti komet. Bulan juga bisa memunculkannya.
Namun, 'ekor' Bulan hanya terlihat sebulan sekali, saat Bumi melewatinya. Ekor Bulan juga terbuat dari jutaan atom natrium.
Mengapa Komet Memiliki Ekor?
Banyak orang bertanya-tanya, mengapa komet memiliki ekor saat melintas di angkasa? Apakah ekor tersebut?
Dilansir dari sciencedirect.com, ekor komet terdiri dari dua jenis, yaitu ekor besar dan ekor melengkung.
Ekor pada komet terdiri dari debu, yang biasanya dikeluarkan dari permukaan komet oleh semburan gas yang diciptakan oleh pemanasan.
Uniknya, ekor komet akan selalu mengarah menjauhi Matahari, karena tekanan radiasi sinar Matahari.
Ukuran terkecil debu pada ekor komet berkisar 0,01 gram, dan tersebar dengan cara yang tidak terduga.
Baca Juga: Sempat Terlihat di Langit Jepang, Ternyata Ini Asal Sinar Laser Hijau yang Misterius
Meski kebanyakan ekor komet mengarah menjauhi Matahari, sebagian komet punya ekor yang mengarah lurus ke belakang garis komet.
Ekor tersebut mengikuti jalur angin matahari, membentuk garis lurus di belakang kepala komet.
Ekor ini akan menghilang setelah komet meninggalkan tata surya bagian dalam.
Dilansir dari Natgeo, komet terang muncul di langit malam Bumi hanya sekali dalam satu dekade, teman-teman.
Ada dua jenis komet yaitu komet periode pendek dan komet periode panjang.
Komet periode pendek membutuhkan 200 tahun untuk mengorbit matahari, yang umumnya berasal dari Sabuk Kuiper.
Komet periode pendek yang paling terkenal yaitu Komet Halley, yang hanya muncul setiap 75 sampai 76 tahun sekali.
----
Kuis! |
Seberapa panjang ekor Merkurius? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR