Oleh karena itu pada tahun 1912, Ki Hajar Dewantara mendirikan sekolah dasar untuk perempuan di Yogyakarta.
Langkah ini memicu protes dari beberapa kalangan yang berpendapat bahwa pendidikan bagi perempuan bertentangan dengan tradisi.
Meski begitu, Ki Hajar Dewantara tetap saja gigih untuk memperjuangkan hak-hak pendidikan bagi kaum perempuan.
Selain itu, Ki Hajar Dewantara juga memperjuangkan hak-hak pendidikan bagi anak-anak yang terpinggirkan.
Ia memahami bahwa anak-anak itu sangat membutuhkan pendidikan yang layak agar mereka mendapat masa depan yang lebih baik.
Ia juga sempat mengkritik kurikulum pendidikan yang dianggap tidak relevan dengan kebutuhan masyarakat pribumi.
Tak berhenti di situ, Ki Hajar Dewantara juga aktif memperjuangkan hak pendidikan bagi rakyat Indonesia yang berada di luar negeri.
Tak hanya memajukan pendidikan, ternyata Ki Hajar Dewantara juga merupakan tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia, lo.
Ia terlibat dalam organisasi yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, seperti Budi Utomo dan Sarekat Islam.
Pada tahun 1922, Ki Hajar Dewantara menghadiri Kongres Pemuda II yang bertujuan memperkuat semangat persatuan.
Ia menjadi salah satu tokoh yang menyampaikan pidatonya, mengajak pemuda Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan.
Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 5, Mengapa Ki Hajar Dewantara disebut Pahlawan Pendidikan?
Source | : | Kompas.com,kemdikbud.go.id,Chatgpt (AI) |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR