Bobo.id - Berdasarkan pengamatan para astronom, cincin Saturnus menghilang. Apa yang terjadi?
Sejak pengamatan tahun 1980-an, astronom telah mengetahui bahwa cincin es milik Saturnus perlahan-lahan mulai terkikis.
Dilansir dari space.com, terjadinya hujan deras berada di tingkat yang sangat tinggi, sehingga planet tersebut mengalami hujan setiap hari.
Diperkirakan hujan di Saturnus terjadi selama satu musim atau sekitar 7 tahun di Bumi.
Ini kemudian menyebabkan cincin di Saturnus terus menyusut, dan lama-kelamaan akan menghilang.
Untuk memeriksa fenomena ini, James Webb Space Telescope milik NASA melakukan penyelidikan.
James O'Donoghue seorang ilmuwan planet di Japan Aerospace Exploration Agency akan memimpin penyelidikan cincin Saturnus ini.
Menurut pantauan sejauh ini, cincin Saturnus hanya akan bertahan selama beberapa ratus juta tahun lagi.
Pesawat ruang angkasa NASA yaitu Cassini menemukan bahwa sekitar 400 sampai 2.800 kilogram hujan es mengalir ke planet ini setiap detik.
Jika ini terus terjadi, diperkirakan Saturnus akan kehilangan cincinnya dalam jangka waktu sekitar 300 juta tahun.
Waktu tersebut terasa lama, namun menurut para astronom, dengan hujan yang belum bisa diperkirakan sepenuhnya, cincin Saturnus juga mungkin hilang sekitar 100 juta tahun.
Baca Juga: Planet Merkurius Munculkan Ekor Komet Belakangan Ini, Apa yang Terjadi?
Untuk itulah, para ilmuwan dan astronom sedang benar-benar tertarik untuk mencari tahu hal ini.
Fakta Cincin Saturnus
Dari semua bagian pada Planet Saturnus, cincin adalah materi yang paling menarik.
Menurut data dari penelitian ilmuwan, cincin Saturnus membentang sekitar 270.000 kilometer lebih dengan ketebalan 900 sentimeter.
Cincin Saturnus pertama kali ditemukan oleh seorang astronom dari Belanda, Christiaan Huygens, pada tahun 1659.
Materi ini merupakan kumpulan potongan es, debu, dan batu yang terbentuk dengan cara yang unik.
Meski terlihat berukuran normal, sebenarnya ukuran batuan di cincin Saturnus ada yang lebih besar daripada gedung tinggi di Bumi, lo.
Pada awal penemuannya hingga saat ini, para ilmuwan tidak mengetahui kapan tepatnya cincin Saturnus terbentuk.
Dilansir dari National Geographic, para ilmuwan memiliki dua teori untuk menjelaskan bagaimana dan kapan cincin Saturnus terbentuk.
Teori pertama menyebutkan cincin Saturnus adalah primordial, terbentuk bersama dengan planetnya sekitar empat miliar tahun lalu.
Sedangkan teori kedua menyebutkan cincin Saturnus lebih muda sekitar beberapa ratus juta tahun daripada planetnya sendiri.
Baca Juga: Puncak Hujan Meteor Akan Terjadi Akhir Pekan Ini, Bagaimana Cara Melihatnya?
Fakta Menarik Saturnus
Planet Saturnus adalah raksasa gas yang sebagian besar materinya tersusun dari hidrogen dan helium.
Volume planet bercincin ini sekitar 760 lebih besar daripada Bumi, dan disebut planet masif kedua di Tata Surya.
Dibanding 7 planet lainnya, Saturnus merupakan planet yang paling tidak padat dan satu-satunya yang kurang padat dari air.
Di atmosfer Saturnus terdapat pita kuning dan emas yang merupakan hasil angin supercepat dengan kecepatan 1.800 kilometer/jam.
Saturnus berputar atau berotasi setiap 10,5 jam sekali, ini menyebabkan ekuatornya membengkak, sementara kutubnya mendatar.
----
Kuis! |
Apa yang menyebabkan cincin Saturnus menyusut? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR