Bobo.id - Pada materi kelas 5 SD tema 9 subtema 1, kita akan belajar bersama tentang tangga nada pentatonis.
Tangga nada merupakan sebuah rangkaian notasi musik yang tersusun secara berurutan berdasarkan jarak dasar.
Tangga nada ini memiliki fungsi sebagai instrumen yang dapat menjadikan lagu bisa terdengar harmonis dan indah.
Kalau diatonis terdiri dari tujuh nada, maka tangga nada pentatonis adalah tangga nada yang terdiri dari lima ada pokok.
Perlu diketahui, tangga nada pentatonis ini ternyata sudah ada sejak pertama kali musik berkembang di Indonesia bahkan dunia.
Oleh karena itu, tak heran jika tangga nada ini mudah ditemukan. Penggunaannya dipakai untuk musik tradisional atau modern.
Umumnya, tangga nada ini digunakan pada musik daerah dengan memakai alat tradisional, seperti Jawa atau Sunda.
Nah, ternyata tangga nada pentatonis ini masih terbagi menjadi dua jenis, yakni tangga nada pelog dan tangga nada slendro.
Sebelumnya kita sudah mencoba mengidentifikasi lagu 'Suwe Ora Jamu' yang bernada pelog dan 'Lir Ilir' yang bernada slendro.
Dilnasir dari Kompas.com, tangga nada slendro dan pelog bisa dibedakan berdasarkan jangkah atau jarak nadanya.
Lalu, apa perbedaan tangga nada pelog dan slendro, Bo? Untuk mengetahui jawabannya, simak informasi berikut, yuk!
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi tentang Tangga Nada Pentatonis
Tangga nada pelog adalah tangga nada yang mempunyai lima nada dan biasanya dipakai pada alat musik gamelan Jawa dan Bali.
Tangga nada pentatonis pelog ini kerap digunakan untuk mengiri Tari Bali hingga Dolanan Jamuran dari Jawa Timur.
Tangga nada ini memiliki ciri khusus, yakni memiliki lima nada yang perbedaannya cukup besar. Bagaimana maksudnya, Bo?
Nada pada pentatonis pelog adalah 1-3-4-5-7 atau do, mi, fa, sol, dan si. Nada satu ke nada lainnya jaraknya cukup besar.
Musik yang berasal dari tangga nada pelog sendiri memiliki karakteristik yang menenangkan dan memiliki kesan penghormatan.
Beberapa lagu yang menggunakan tangga nada pelog, antara lain:
- Gundul-Gundul Pacul, berasal dari Jawa Tengah.
- Pitik Tukung, berasal dari Jawa Tengah.
- Karatagan Pahlawan, berasal dari Jawa Barat.
- Ngusak Asik, berasal dari Bali.
- Macepet Cepetan, berasal dari Bali.
Jika pada tangga nada pelog mempunyai jarak yang cukup besar, maka sebaliknya, tangga nada slendro jaraknya cukup kecil.
Selain itu, yang membedakan dengan sebelumnya adalah slendro tidak memiliki nada fa (4) dan si (7), teman-teman.
Tangga nada pentatonis slendro ini adalah 1-2-3-5-6 atau do-re-mi-sol-la atau bisa juga disebut C-D-E-G-A.
Jika kita mencoba mengidentifikasinya, maka terlihat bahwa tangga nada pentatonik slendro memiliki interval 1-1-1½-1.
Tangga nada slendro ini memiliki karakteristik musik yang menyenangkan, gagah, berani, gembira, dan lincah.
Beberapa contoh lagu daerah yang memakai tangga nada slendro, yakni:
- Lir Ilir, berasal dari Jawa Tengah.
- Te Kate Dipanah, berasal dari Jawa Tengah.
- Cing Cangkeling, berasal dari Jawa Barat.
- Keraban Sape, berasal dari Jawa Tengah.
- Cublak Cublak Suweng, berasal dari Jawa Tengah.
Nah, itulah beberapa perbedaan dari tangga nada pentatonis pelog dan pentatonis slendro. Semoga bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga: Perbedaan Tangga Nada Diatonis dan Tangga Nada Pentatonis, Materi Kelas 5 SD Tema 6
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan tangga nada? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | gramedia.com,Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR