Namun setelah beberapa minggu, maka akan ada gejala-gejala awal yang akan muncul menyerupai penyakit flu.
Gejala awal itu bisa seperti demam, kelelahan, tubuh yang terasa tidak nyaman, sakit kepala, hingga gatal di bekas luka.
Jika dibiarkan begitu saja, maka gejalanya akan semakin memburuk hingga menimbulkan gejala lanjutan yang lebih parah.
Mulai dari merasa cemas terus menerus, lebih aktif, kesulitan bernapas, mengalami kelebihan air liur, insomnia, hingga takut air.
Ketakutan pada air ini disebabkan karena rasa sakit yang luar biasa pada pasien saat menelan cairan, termasuk air dan ludahnya.
Untuk mencegah gejala-gejala itu terjadi, maka diperlukan pertolongan pertama tepat setelah digigit anjing, lo.
Kalau teman-teman ada yang digigit anjing, segeralah merawat lukanya untuk mengurangi risiko infeksi rabies.
Selain itu, kita juga perlu menilai lukanya untuk memastikan tingkat keparahan lukanya dan menentukan pertolongan pertamanya.
Jika kulit tidak rusak atau terkelupas, maka kita bisa langsung mencuci area kulit yang digigit dengan air hangat dan sabun.
Namun, apabila setelah digigit anjing, kulit mengalami kerusakan, segeralah cuci area itu dengan sabun dan air hangat.
Jangan lupa untuk menekan lukanya dengan lembut untuk mengeluarkan darahnya dan menutup lukanya, ya.
Baca Juga: Kapan Kucing Harus Mendapatkan Vaksin? Ini Penjelasannya dan Jenis Vaksin yang Diberikan
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR