Kala itu, kerajaan mengajarkan seni bela diri ini dengan tujuan untuk melindungi tanah dan rakyat kekaisaran Khmer.
Kun Bukator disebut sempat nyaris punah pada 1970-an karena kurangnya peminat. Namun kini, kembali populer.
Bahkan, olahraga ini sudah masuk menjadi Intangible Cultural Heritage UNESCO sehingga bisa dipertandingkan di SEA Games.
Kun Bokator sendiri adalah gaya bertarung yang memanfaatkan serangan, tendangan, lemparan, kuncian sendi, dan bergulat.
Bedanya dengan seni bela dairi lainnya adalah penekanannya pada penggunaan seluruh tubuh sebagai senjata.
Atlet Kun Bokator dilatih untuk menggunakan siku, lutut, tulang kering, bahkan kepala untuk menyerang lawan.
Dalam SEA Games 2023 di Kamboja ini, cabor Kun Bokator akan dibagi menjadi dua sesi. Apa saja itu, Bo?
Sesi pertama adalah kesempatan bagi para atlet secara tunggal untuk memamerkan gerakannya di atas panggung.
Nah, sesi kedua barulah berbentuk pertarungan agresif antara dua orang hingga salah satunya jatuh mengenai matras.
Tahukah teman-teman? Ternyata Kun Bokator tak sekedar menampilkan teknik dan keterampilan fisik, lo.
Olahraga khas Kamboja ini juga mengajarkan tentang kedisplinan mental, menghormati alam, dan berperilaku sopan santun.
Baca Juga: Kaleidoskop 2022: Event Olahraga Internasional yang Berlangsung Selama 2022
Source | : | Kompas.com,UNESCO |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR