Bobo.id - Saat ini, tengah berlangsung pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara, apalagi kalau bukan SEA Games.
Southeast Asian Games tahun ini berlangsung di negara Kamboja, mulai 5 Mei hingga 17 Mei mendatang.
Diketahui ada 36 daftar cabang olahraga atau cabor yang dipertandingan dan diikuti oleh seluruh negara ASEAN.
Salah satu cabor yang menarik perhatian adalah Kun Bokator. Sebab, tim Indonesia berhasil menyumbang hingga 11 medali, lo.
Rinciannya adalah tiga medali emas, dua perak, dan enam perunggu. Semuanya berasal dari cabang olahraga Kun Bokator.
Cabang olahraga ini terdengar asing di telinga sehingga tak heran banyak orang yang penasaran dengan cabor ini.
Hmm, memangnya apa itu cabang olahraga Kun Bokator, Bo? Untuk mengetahui jawabannya, simak informasi berikut ini, yuk!
Kun Bokator merupakan salah satu cabang olahraga khas Kamboja sebagai tuan ruman SEA Games tahun ini.
Sebelum menjadi cabang olahraga, Kun Bokator adalah gaya bertarung serius yang berasal dari militer Kamboja.
Meski banyak dari antara kita yang baru mendengarnya, ternyata olahraga ini sudah berusia lebih dari 1.000 tahun, lo.
Kun Bokator lahir saat Kekaisaran Khmer yang menguasai sebagian besar kawasan Asia Tenggara mulai abad ke-9.
Baca Juga: Selamat! Timnas U-22 Menang atas Filipina dalam Laga Perdana Grup A Sea Games 2023
Kala itu, kerajaan mengajarkan seni bela diri ini dengan tujuan untuk melindungi tanah dan rakyat kekaisaran Khmer.
Kun Bukator disebut sempat nyaris punah pada 1970-an karena kurangnya peminat. Namun kini, kembali populer.
Bahkan, olahraga ini sudah masuk menjadi Intangible Cultural Heritage UNESCO sehingga bisa dipertandingkan di SEA Games.
Kun Bokator sendiri adalah gaya bertarung yang memanfaatkan serangan, tendangan, lemparan, kuncian sendi, dan bergulat.
Bedanya dengan seni bela dairi lainnya adalah penekanannya pada penggunaan seluruh tubuh sebagai senjata.
Atlet Kun Bokator dilatih untuk menggunakan siku, lutut, tulang kering, bahkan kepala untuk menyerang lawan.
Dalam SEA Games 2023 di Kamboja ini, cabor Kun Bokator akan dibagi menjadi dua sesi. Apa saja itu, Bo?
Sesi pertama adalah kesempatan bagi para atlet secara tunggal untuk memamerkan gerakannya di atas panggung.
Nah, sesi kedua barulah berbentuk pertarungan agresif antara dua orang hingga salah satunya jatuh mengenai matras.
Tahukah teman-teman? Ternyata Kun Bokator tak sekedar menampilkan teknik dan keterampilan fisik, lo.
Olahraga khas Kamboja ini juga mengajarkan tentang kedisplinan mental, menghormati alam, dan berperilaku sopan santun.
Baca Juga: Kaleidoskop 2022: Event Olahraga Internasional yang Berlangsung Selama 2022
Oleh karena itu, atlet Kun Bokator juga dibekali dengan pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab dalam masyarakat.
Setelah menguasainya, atlet Kun Bokator diharapkan bisa melindungi alam serta membela keadilan dan perdamaian.
Kun Bokator juga masih aktif dipentaskan sebagai bagian dari ritual persembahan kepada dewa kepercayaan setempat.
Olahraga ini juga kerap ditampilkan bersama dengan unsur seni lain, seperti tarian, musik, bahkan pengobatan nasional.
Disebutkan juga bahwa nilai sosial, budaya, dan agama terdapat dalam setiap gerakan Kun Bokator. Wah, lengkap sekali, ya!
Sama-sama menggunakan seluruh tubuh dalam seni bela diri, membuat Kun Bokator erat kaitannya dengan pencak silat.
Pencak silat adalah bela diri asli Indonesia. Sementara Kun Bokator adalah martial arts yang berasal dari Kamboja.
Dalam sesi pertarungan, perbedaan Kun Bokator dengan pencak silat hanya terdapat pada serangan kepala.
Dalam Kun Bokator, serangan pukulan atau tendangan ke arah kepala diperbolehkan, sementara di pencak silat tidak diperbolehkan.
Punya dasar yang mirip dengan pencak silat, membuat tim Indonesia lebih mudah beradaptasi dan optimis menyumbang medali.
Nah, itulah penjelasan tentang Kun Bokator sebagai cabang olahraga khas Kamboja. Semoga bisa menjawab rasa penasaranmu, ya.
Baca Juga: 9 Contoh Kerja Sama Negara-Negara ASEAN di Bidang Sosial Budaya
----
Kuis! |
Kapan Sea Games tahun ini berlangsung? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo202
Source | : | Kompas.com,UNESCO |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR