Ia mengatakan bahwa bulan berukuran sedang yang mengorbit mundur di sekitar Saturnus telah hancur sekitar 100 juta tahun lalu.
Dingkapkan, bulan-bulan baru ini diharapkan akan dikenali akhir bulan ini oleh Persatuan Astronomi Internasional.
Kalau diperhatikan, kita akan mengetahui kalau planet luar memiliki lebih banyak satelit alami dari planet dalam.
Bahkan, jumlah satelit alami di planet luar itu masih bisa bertambah, seperti yang terjadi pada Saturnus sekarang.
Planet luar merupakan planet-planet gas raksasa yang terbentuk dalam lingkungan yang jauh berbeda dari planet dalam.
Planet luar terbentuk dalam lingkungan yang sangat dingin. Keadaan itulah yang membuat planet luar ukurannya besar.
Dengan ukurannya yang besar, setiap planet luar memiliki kekuatan untuk menarik material dan memiliki cakram gas.
Nah, setiap debu dan es yang tidak membentuk planet akan saling bergabung menjadi bulan-bulan atau satelit alami.
Satelit alami di planet luar itu ada di orbit yang berdekatan dengan ekuator di planet-planet yang diikutinya.
Alasan lainnya adalah karena gaya gravitasi planet raksasa berada di area luas sehingga bisa menangkap benda langit yang lewat.
Berbeda dengan planet luar, planet dalam terbentuk dekat Matahari dan tidak ada banyak benda-benda antariksa di sekitarnya.
Hal itulah yang membuat planet dalam memiliki sedikit satelit dan planet luar memiliki banyak satelit alami.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR