Bobo.id - Ketika melihat ke langit malam yang cerah, maka kita akan melihat sebuah bulan yang bercahaya.
Bulan yang sering kita lihat di malam hari merupakan satu-satunya satelit alami yang dimiliki oleh planet Bumi.
Sebagai informasi, satelit alami adalah benda langit di ruang angkasa yang mengorbit di sekitar benda yang lebih besar.
Bumi memang hanya memilki satu satelit alami, namun ada planet tetangga yang punya ratusan satelit alami, lo.
Yap, planet itu adalah Saturnus, yang memiliki ratusan satelit alami, sehingga membuatnya mengalahkan planet Jupiter.
Memangnya berapa satelit alami yang dimiliki oleh Saturnus, Bo? Untuk mengetahuinya, simak informasi berikut ini, yuk!
Dilansir dari Live Science, para ilmuwan baru saja menemukan 62 bulan baru di sekitar Planet Saturnus, lo.
Ini artinya, kini satelit alami atau bulan yang dimiliki oleh Planet Saturnus berjumlah 145 bulan. Banyak juga, ya!
Saat ini, Saturnus resmi menjadi planet dengan bulan paling banyak di tata surya mengalahkan Jupiter yang memiliki 95 bulan.
Menurut peneliti University British Columbia, Saturnus adalah planet pertama dan satu-satunya di tata surya dengan lebih dari 100 bulan.
Para ilmuwan melakukan pendeteksian menggunakan data dari Teleskop Kanada-Prancis-Hawaii di atas Mauna Kea pada 2019-2021.
Baca Juga: Penemuan Baru: Cincin Saturnus Perlahan Terkikis, Apa Penyebabnya?
Dengan menganalisis kumpulan gambar berurutan, ilmuwan mengidentifikasi 62 bulan baru di Saturnus.
Mengapa bulan itu baru terdeteksi, Bo?
Hal ini karena objek ruang angkasa yang menjadi satelit alami Saturnus itu terlalu kecil dan terlalu redup untuk dideteksi.
Beberapa bulan yang lebih kecil hanya berukuran lebar 2,5 kilometer, lo. Untuk benda ruang angkasa, itu sangat kecil.
Jarak itu bahkan lebih kecil dari panjang National Mall di Washington DC. Hal ini membuat bulan itu sulit terdeteksi.
Dilansir dari Live Science, semua dari 62 bulan yang baru terdeteksi itu adalah bulan tidak beraturan. Apa maksudnya, Bo?
Ini artinya, mereka mengkuti orbit elips yang jauh di sekitar planet induknya dan sering bergerak mundur atau berlawanan arah.
Menariknya, banyak dari bulan-bulan kecil ini mengumpul dalam orbit retrogade yang serupa, teman-teman.
Menurut para peneliti, ini menunjukkan bahwa mereka mungkin saja berasal dari bulan induk yang lebih besar.
Nah, bulan induk yang ukurannya lebih besar itu telah pecah jutaan tahun lalu hingga menghasilkan bulan-bulan kecil.
Hal serupa ini ternyata juga dikatakan oleh Brett Gladman, seorang profesor astronomi dan astrofisika di UBC.
Baca Juga: Saturnus Berada di Dekat Bulan Disebut Fenomena Okultasi, Apa Itu?
Ia mengatakan bahwa bulan berukuran sedang yang mengorbit mundur di sekitar Saturnus telah hancur sekitar 100 juta tahun lalu.
Dingkapkan, bulan-bulan baru ini diharapkan akan dikenali akhir bulan ini oleh Persatuan Astronomi Internasional.
Kalau diperhatikan, kita akan mengetahui kalau planet luar memiliki lebih banyak satelit alami dari planet dalam.
Bahkan, jumlah satelit alami di planet luar itu masih bisa bertambah, seperti yang terjadi pada Saturnus sekarang.
Planet luar merupakan planet-planet gas raksasa yang terbentuk dalam lingkungan yang jauh berbeda dari planet dalam.
Planet luar terbentuk dalam lingkungan yang sangat dingin. Keadaan itulah yang membuat planet luar ukurannya besar.
Dengan ukurannya yang besar, setiap planet luar memiliki kekuatan untuk menarik material dan memiliki cakram gas.
Nah, setiap debu dan es yang tidak membentuk planet akan saling bergabung menjadi bulan-bulan atau satelit alami.
Satelit alami di planet luar itu ada di orbit yang berdekatan dengan ekuator di planet-planet yang diikutinya.
Alasan lainnya adalah karena gaya gravitasi planet raksasa berada di area luas sehingga bisa menangkap benda langit yang lewat.
Berbeda dengan planet luar, planet dalam terbentuk dekat Matahari dan tidak ada banyak benda-benda antariksa di sekitarnya.
Hal itulah yang membuat planet dalam memiliki sedikit satelit dan planet luar memiliki banyak satelit alami.
Baca Juga: Jangan Lewatkan, Saturnus Akan Bersinar Tepat di Atas Bulan Sabit Akhir Pekan Ini
----
Kuis! |
Berapa total satelit alami Saturnus sebelum penemuan ini? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR