Sudirman juga menjadi salah satu pendiri Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), teman-teman.
Ia juga pernah menjabat sebagai ketua PBSI selama 22 tahun, dari tahun 1952-1963 dan 1967-1981, teman-teman.
Di bawah kepemimpinan Sudirman, PBSI menjadi organisasi yang memiliki nama besar di kancah internasional.
Hal ini ditunjukkan lewat kemenangan di Piala Thomas 1958. Sejak kemenangan itu, nama Indonesia semakin diakui.
Pengakuan ini membawa semangat pemain Indonesia untuk memenangkan Piala Thomas, Uber, dan All England.
Tak hanya di level nasional, Sudirman ternyata juga punya nama dan reputasi penting di level dunia. Apa itu, Bo?
Dulunya, federasi badminton dunia sempat terpecah menjadi dua akibat urusan politik di beberapa negara.
Baca Juga: Selamat! Ganda Campuran Indonesia Menang atas Jepang di Badminton Asia Championships 2023
Perseteruan sudah terjadi sejak dekade 70-an. Saat itu, Tiongkok ingin masuk anggota IBF dan meminta Taiwan dikeluarkan.
Dalam sidang darurat di London tahun 1977, usul pencoretan Taiwan dari anggota IBF kembali dibahas.
Mayoritas anggota IBF menolak. Sehari setelah penolakan IBF, muncul deklarasi WBF sebagai organisasi tandingan.
Dua tahun berselang, Indonesia menggelar rapat di Hotel Borobudur yang dihadiri oleh perwakilan IBF dan WBF.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR