Sikap etnosentrisme juga sering disebut egoisme kultural, yang menyebabkan seseorang merasa paling superior daripada orang lain.
Etnosentrisme akan terjadi ketika kondisi lingkungan sosial di suatu wilayah termasuk beragam.
Sehingga, ada kelompok masyarakat yang saling membandingkan diri, dan memicu terjadinya konflik.
Contoh terjadinya etnosentrisme yaitu ketika menilai seseorang dengan ciri fisik khusus artinya berasal dari suku tertentu.
Atau menganggap semua orang yang menggunakan budaya tertentu tidak cocok dengan kondisi sosial di wilayahnya.
Setelah teman-teman memahami apa itu etnosentrime dan contohnya, maka kita akan mencari tahu mengapa etnosentrisme dapat menghambat persatuan.
Indonesia adalah negara dengan keberagaman yang kaya. Di mana pun kita berada, keragaman tidak bisa dihindari.
Keberagaman merupakan tanda adanya banyak perbedaan di kehidupan bermasyarakat, di antaranya perbedaan agama, daerah asal, suku, budaya, dan sebagainya.
Adanya keberagaman masyarakat bermanfaat untuk mempererat persatuan, saling melengkapi antardaerah, membentuk sikap toleransi, serta memperkenalkan kebudayaan nasional.
Memang, di wilayah manapun di Indonesia akan selalu ada keberagaman, namun kita tidak bisa melupakan bahwa suatu wilayah selalu memiliki budaya yang dominan.
Selain itu, di suatu wilayah juga masih ada kelompok masyarakat yang tertutup dan tidak dapat menerima adanya perbedaan.
Baca Juga: Contoh Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Pendidikan, Materi PPKn
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR