Bobo.id - Indonesia pernah dijajah oleh beberapa negara Eropa, di antaranya Inggris dan Belanda.
Selain menjajah dengan mengeruk sumber daya alam nusantara, Inggris dan Belanda juga menjajah dengan sistem monopoli perdagangan.
Oleh karena itu, ada yang disebut dengan persekutuan dagang. Apakah teman-teman pernah dengar?
Persekutuan dagang atau serikat dibuat oleh bangsa Barat untuk menguasai daerah nusantara.
Selama dijajah Eropa, ada dua persekutuan dagang yang pernah diterapkan di Indonesia, yaitu persekutuan dagang milik Inggris dan Belanda.
Pada pelajaran IPS, kita akan belajar menyebutkan dan menjelaskan persekutuan dagang Inggris dan Belanda di Indonesia.
Yuk, temukan kunci jawaban pertanyaan tersebut dari penjelasan berikut ini!
Persekutuan dagang buatan Inggris disebut East Indian Company (EIC) atau Perusahaan Hindia Timur Britania.
Menurut sejarahnya, East Indian Company pernah menguasai hampir seluruh anak benua Hindia antara tahun 1600 dan 1874.
Dilansir dari worldhistory.org, East Indian Company (EIC) didirikan pada tahun 1600 sebagai perusahaan dagang.
Dengan dukungan pemerintahan Inggris, EIC menjadi sarana yang digunakan Inggris untuk menjalankan kebijakan imperialisme di Asia.
Baca Juga: Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Persekutuan Dagang Bangsa Barat, Materi IPS
Oleh karena itu, EIC dapat membuat Inggris menghasilkan jutaan dolar melalui perdagangan global rempah-rempah, teh, dan tekstil.
Menurut National Geographic Indonesia, EIC dilengkapi dngan tentara, wilayah, dan mampu memegang total perdagangan teh.
Pada awal masa perkembangannya, sekitar tahun 1611-1617, orang Inggris mendirikan kantor dagang EIC di Kalimantan, Makassar, Jayakarta, Jepara, Aceh, Pariaman, dan Jambi.
Memiliki kekuatan yang tidak bisa diremehkan, EIC juga memilki pasukan sebanyak 260.000 dan bertanggung jawab atas hampir setengah perdagangan di Inggris pada masa puncaknya.
Persekutuan dagang buatan Belanda disebut Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC).
VOC merupakan kongsi dagang Belanda yang secara resmi didirikan di Amsterdam pada 20 Maret 1602.
Secara garis besar, pembentukan VOC bertujuan untuk menghindari persaingan antara pengusaha Belanda dan untuk menghadapi persaingan dengan bangsa lain, seperti Spanyol dan Portugis.
Namun, tujuan didirikannya VOC secara rinci adalah untuk berdagang dengan mencari rempah-rempah dan memonopoli rempah-rempah di Indonesia.
VOC juga bertujuan menggabungkan usaha dan mengurangi tingkat persaingan perdagangan antarsesama pedagang Belanda
Tidak hanya itu, VOC ingin menyatukan tenaga, guna menghadapi persaingan bangsa Portugis serta pedagang lainnya di Indonesia.
VOC dipimpin oleh sebuah dewan yang beranggotakan 17 orang, sehingga disebut “Dewan Tujuh Belas” (de Heeren XVII).
Baca Juga: 5 Bentuk Penjajahan yang Terjadi di Indonesia Masa Sekarang, Materi IPS
Mereka terdiri dari delapan perwakilan kota pelabuhan dagang di Belanda. Markas Besar Dewan ini berkedudukan di Amsterdam.
Pada masa penjajahan bangsa Eropa, sebenarnya EIC dan VOC saling bersaing untuk memonopoli perdagangan dan sumber daya alam Indonesia.
EIC datang untuk menjangkau wilayah Ternate, Tidore, Ambon, dan Banda pada tahun 1604.
Namun, VOC yang telah menduduki Indonesia terlebih dahulu segera menyerang pasukan EIC Inggris.
Mulai saat itulah, VOC dan EIC saling bersaing dalam memperoleh rempah-rempah.
Pada awalnya, EIC belum mampu untuk menandingi kekuatan VOC di Nusantara, namun memasuki akhir abad ke-17, EIC tumbuh dengan pesat.
Sepanjang abad ke-18, EIC mampu mengungguli VOC di sejumlah bidang, dan berhasil melakukan ekspansi bisnisnya ke sejumlah wilayah Hindia Belanda.
Akhirnya, hingga tahun 1752, EIC berhasil menguasai perdagangan di Bengkulu, termasuk Mukomuko.
----
Kuis! |
Kapan East Indian Company (EIC) didirikan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR