Ketika luciferin dan luciferase bereaksi bersama-sama dengan oksigen, energi dilepaskan dalam bentuk cahaya yang tampak.
Warna cahaya yang dihasilkan bervariasi, mulai dari hijau, biru, merah, kuning, hingga ungu, tergantung pada jenis organisme.
Keberadaan bioluminesensi dapat ditemukan di berbagai habitat, termasuk lautan, hutan, gua, dan bahkan dalam tanah.
Fenomena ini bisa ditemukan di daerah Ton Sai, Krabi, Thailand. Ketika menjelang malam, plankton berwarna biru akan muncul menyinari lautan.
Biasanya, pelangi terbentuk akibat pembiasan cahaya oleh sinar Matahari. Namun, tanpa sinar Matahari pelangi juga bisa terbentuk.
Fenomena ini disebut dengan Moonbow, yakni cahaya Bulan yang dipantulkan oleh tetesan air di atmosfer dan menciptakan busur cahaya.
Moonbow terbentuk ketika sinar bulan mengenai tetesan air yang melayang di atmosfer, seperti kabut atau embun, yang terdapat dalam lingkungan tertentu.
Karena cahaya bulan terutama terdiri dari spektrum warna yang rendah, moonbow sering memiliki warna yang pucat dan lembut.
Moonbow paling sering terjadi di dekat air terjun atau air yang bergerak, karena ada tetesan air yang cukup untuk memantulkan cahaya bulan.
Moonbow sering muncul di Victoria Falls di Afrika, Cumberland Falls di Amerika Serikat, dan Iguazu Falls di Argentina.
Badai petir abadi adalah fenomena alam yang melibatkan keberadaan petir yang terjadi secara terus menerus dengan frekuensi tinggi.
Baca Juga: Fenomena Alam Awan yang Muncul saat Malam Hari, Apa Penyebabnya?
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR