Angin puting beliung seringkali terbentuk ketika ada interaksi antara dua massa udara yang berbeda.
Misalnya, ketika angin hangat dari daerah pantai bertemu dengan angin dingin dari dataran tinggi atau pegunungan.
Kondisi itu kontras antara dua angin ini bisa menyebabkan angin puting beliung terbentuk.
Ketika angin-angin ini bertabrakan, gaya-gaya yang berbeda mulai berinteraksi dan menciptakan gerakan angin yang berputar dengan cepat.
Faktor lain penyebab angin puting beliung adalah medan topografi pada angin.
Medan topografi, seperti perbukitan atau pegunungan, dapat mempengaruhi arah dan kecepatan angin.
Ketika angin melintasi daerah yang memiliki perbedaan tinggi atau lembah yang curam, hal ini bisa memicu perubahan tiba-tiba dalam arah dan kecepatan angin.
Angin pun mengalami perubahan seperti tekanan atmosfer berubah secara dramatis, menciptakan kondisi yang mendukung pembentukan puting beliung.
Perubahan cuaca yang cepat juga dapat memicu munculnya puting beliung.
Ketika ada perubahan mendadak dalam kondisi cuaca, seperti perubahan suhu atau tekanan atmosfer yang signifikan, hal ini dapat menciptakan ketidakstabilan di atmosfer.
Ketidakstabilan ini, ditambah dengan adanya aliran angin yang kuat, bisa memicu pembentukan angin puting beliung.
Baca Juga: Kapan Munculnya Fenomena Alam Embun? Ternyata Inilah Waktu Turunnya Embun
Contoh Bentuk Kesenian Tradisional di Indonesia, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR