Bobo.id - Para pembaca Bobo pasti sudah hafal bahwa ketika Oki dan Felip bermain, maka akan ada hal usil yang mereka lakukan.
Dua kurcaci itu suka permainan seru dan menantang, sehingga Glegek harus menjadi teman yang menengahi mereka.
Felip ini memiliki sifat yang hampir sama dengan Oki, yaitu suka usil dan mendukung keisengan Oki.
Kalau teman-teman menonton serial Petualangan Oki dan Nirmala di kanal Youtube Majalah Bobo, akan banyak adegan Felip berada di sekitar Oki dalam kegiatan isengnya.
Nah, pada dongeng kali ini, ada cerita unik antara Oki dan Felip. Apa yang mereka berdua alami, ya? Yuk, simak dari cerita di bawah ini!
----
Perang Kuda Sihir
Cerita oleh: Dok. Majalah Bobo
Pada siang hari yang cerah, di halaman belakang Istana Negeri Dongeng terdengar suara berisik.
"Ayo, Ki! Katanya kamu jago catur. Lawan, tuh!" ujar Felip menantang.
"Huh, Felip curang! Pasti ada bidak yang kamu pindahkan. Kok aku jadi buntu begini?" tuduh Oki.
Baca Juga: 5 Latar Tempat dalam Cerita Dongeng Petualangan Oki dan Nirmala
"Eh, Oki! Enak aja nuduh aku curang, aku kan emang jago catur," jawab Felip lagi.
Sementara itu, di kebun bunga mawar Istana, Nirmala dan Ratu Bidadari sibuk memilih bunga mawar merah yang sudah mekar.
"Nirmala, besok kan sudah hari raya cokelat dan balon. Pak Dobleh sudah membuat cokelatnya. Nah, untuk urusan balon, aku serahkan padamu, ya," kata Ratu Bidadari dengan lembut.
"Baik, Ratu. Aku minta bantuan Oki dan Felip. Mereka sedang bermain di halaman belakang," jawab Nirmala.
"Terima kasih, Nirmala" ucap Ratu Bidadari sambil tersenyum.
Di hari yang sama, Nirmala berjalan sambil bersenandung riang menuju ke suatu tempat. Tak ketinggalan, ia membawa keranjang di tangannya.
Di dapur, ada suara seseorang yang kebingungan.
"Aduh, ini harus terus diaduk ini," keluh Pak Dobleh tanpa menghentikan tangannya yang tengah mengaduk sesuatu.
"Haaah, padahal aku belum sempat cari cetakan cokelat. Wah, wah, repot! Repot!" Pak Dobleh kebingungan. "Mana, ya? Mana, ini?"
"Hihihi," terdengar suara Nirmala cekikikan melihat Pak Dobleh kesulitan. "Pak Dobleh, perlu bantuan?"
Pak Dobleh mencari sumber suara sambil terus mengaduk cokelat di kuali.
Baca Juga: Dongeng Petualangan Oki dan Nirmala: Ramuan Pak Tobi Dicuri #MendongengUntukCerdas
"Ooh, Nirmala. Tolong adukkan ini dulu, ya. Aku mau mencari cetakan dulu. Tolong, ya?" pinta Pak Dobleh.
Kemudian, Pak Dobleh keluar dapur dan mencari alat yang dicarinya. Sementara Nirmala segera menggunakan tongkat ajaib untuk membantunya.
"Sim, Salabim!" Nirmala mengucapkan mantra agar spatula bisa mengaduk cokelat sendiri.
"Sendok pengaduk, cokelatnya diaduk terus, ya, sampai larut. Kalau ada kurcaci yang mau curi cokelat, silakan diberi pelajaran!" ucap Nirmala menambahkan.
Tak lama setelah itu, Nirmala pergi ke tempat Oki dan Felip berada.
Di halaman belakang, Oki masih kebingungan saat bermain catur, sedangkan Felip hanya tertawa menggoda.
"Oki, Felip, bantu aku memompa balon-balon, ya?" ucap Nirmala setelah mendekati tempat bermain Oki dan Felip.
"Uuh, Nirmala! Aku dan Oki sedang berpikir serius. Main catur, kan, sulit. Masa disuruh ngurusin balon?" keluh Felip.
"Balon-balonnya kan untuk dibagi para kurcaci, teman-teman kalian juga, Lip. Masa kalian tidak mau bantu?" jelas Nirmala.
"Aku bantu, deh, Nirmala. Tapi, habis main catur, ya?" jawab Oki.
"Hah, kalian ini banyak alasannya!" jawab Nirmala kesal.
Baca Juga: Dongeng Petualangan Oki dan Nirmala: Pipiyot Dikejar Capung Raksasa #MendongenguntukCerdas
Tidak disangka, di udara, Pipiyot dan sapu terbangnya sedang memantau situasi.
"Hmmm, harum cokelat! Hihi, pasti Pak Dobleh lagi bikin cokelat. Haha, lihat ah!" ucap Pipiyot sambil mengarahkan sapu terbang ke arah dapur istana.
Setelah sampai, Pipiyot kemudian turun dari sapu terbang dan mendekati jendela.
"Hmm, aroma cokelatnya enak, enak, enak! Hihihi, mending cokelat satu panci itu aku bawa ke rumahku, saja!" ujar Pipiyot dan rencana isengnya.
"Blur.. Kumblar.. Kumblur!" Pipiyot sudah mengucapkan mantranya sambil membuat gerakan tangan.
Bukannya mendapatkan satu panci isi cokelat, yang ada justru sendok pengaduk di panci terbang sendiri dan mengejar Pipiyot.
Tidak hanya mengejar, sendok itu juga mencoba memberi pelajaran pada Pipiyot, hingga ia takut sendiri.
Pak Dobleh mendengar ada orang berteriak kesakitan.
"Loh.. loh.. loh? Suara apa itu, ya?" kata Pak Dobleh.
"Aaaa.. Aw... Heuh!" suara itu makin kencang.
Pak Dobleh mendekati sumber suara, namun tidak menemukan apapun. Ternyata Pipiyot berhasil mengusir sendok pengaduk dan segera bersembunyi.
Baca Juga: Dongeng Petualangan Oki dan Nirmala: Pipiyot di Menara Istana #MendongenguntukCerdas
Tidak lama setelah itu, suara barang pecah terdengar dari arah lain.
"Waduh.. waduh... waduh! Ada kucing di dapur! Hus! Hus!" kata Pak Dobleh sambil berlari ke arah dapur.
Ketika ia sudah sampai depan ruang dapur, benar saja ada seekor kucing di dapur.
"Belaangg! Hus.. huss! Keluar, ya! Kamu kan sudah dikasih makan tadi" ujar Pak Dobleh.
Kemudian, Pak Dobleh masuk lagi ke dapur, dan menemukan cokelatnya sudah diaduk oleh sendok bermantra. Namun, Pak Dobleh segera mengambil alih pekerjaannya.
"Aha! Larutan cokelat yang sempurna! Emm, terima kasih bantuannya, ya, Nirmala. Terima kasih, terima kasih, terima kasih!"
Pak Dobleh segera mengambil cetakan cokelat yang sudah ditemukannya.
"Sekarang, tinggal mencetak cokelat!" ucap Pak Dobleh senang.
Di halaman istana, Nirmala sudah selesai dengan pekerjaannya menyiapkan balon. Ia terus bersenandung dengan riang.
Ternyata, tanpa bantuan Oki dan Felip, Nirmala bisa menyelesaikannya sendiri.
Oki dan Felip masih sibuk dengan permainan caturnya.
Baca Juga: Dongeng Petualangan Oki dan Nirmala: Oki Dikejar Kucing #MendongenguntukCerdas
"Huh, aku bosan, Lip. Kita main permainan lain saja, yuk!" ajak Oki.
"Heuh! Kalau kalah aja, kamu bilangnya bosan!" ujar Felip.
"Tapi aku betul-betul bosan. Coba bidak-bidak catur ini bisa berjalan sendiri, kita tinggal nonton, Lip!' kata Oki.
"Aku ada ide, Ki! Kita cari Nirmala, yuk!" ucap Felip setuju dengan ide Oki.
Di tempat Nirmala, Oki dan Felip mengendap-endap hendak mengambil tongkat ajaib tanpa seizin Nirmala.
Setelah mereka mendapatkannya, Felip berbuat usil seenaknya sendiri.
"Bimbimsalasala!" ucap Felip dengan mantra asal-asalan.
Celaka! Bidak catur kuda itu tiba-tiba membesar menjadi raksasa! Apa yang akan dilakukan Oki dan Felip, ya, untuk mengatasi masalah ini?
Yuk, cari tahu kelanjutan ceritanya dari video ini!
#OkiNirmala
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR