Oleh sebab itu, air di Mars lebih sering ditemukan di bawah permukaan daerah kutub dalam bentuk air es dan air asin musiman.
Lapisan Mars menipis ternyata karena adanya angin matahari dan radiasi.
Angin matahari adalah aliran tipis gas penghantar listrik yang terus-menerus bertiup dari permukaan Matahari.
Kemudian, Matahari juga dapat memancarkan radiasi ultraviolet, yang kemudian menghilangkan atmosfer Mars.
Dilansir dari NASA, sebagian besar gas karbon dioksida di atmosfer Mars hilang karena proses keluarnya gas mulia ke ruang angkasa.
Jika pada atmosfer Bumi komposisi nitrogen mendominasi susunannya, di Mars lebih banyak karbon dioksida.
Menurut European Space Agency, atmosfer Mars terdiri dari 95,32% karbon dioksida, 2,7% nitrogen, 1,6% argon, dan 0,13% oksigen.
Dengan komposisi ini, kita tahu bahwa manusia tidak dapat hidup dan menghirup udara Mars.
Selain itu, Mars jauh lebih dingin dari Bumi karena atmosfernya yang tipis.
Suhu rata-rata permukaan Mars sekitar -80 derajat Fahrenheit, kemudian -195 derajat Fahrenheit di dekat kutub selama musim dingin.
Dilansir dari Livescience, Mars mengalami 4 musim yaitu musim panas, musim semi, musim gugur, dan musim dingin.
Baca Juga: 10 Macam Tulang Anggota Gerak Bawah dan Fungsinya, Materi IPA untuk SMP
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR