Kedua jenis petir ini memiliki cahaya yang terang dan cemerlang, seringkali menghasilkan kilatan yang spektakuler di langit.
Sederhananya, partikel abu vulkanik berfungsi sebagai inti pembentuk petir. Menarik muatan listrik dan menciptakan tegangan listrik.
Faktor Pembentuk Petir Vulkanik
Tahukah teman-teman? Ternyata pembentukan petir vulkanik ini dipengaruhi oleh ketinggian abu dan suhu atmosfer, lo.
Kalau gumpalan atau kolom abunya tinggi, maka semakin besar pula potensi terjadinya pembentukan petir.
Ini karena partikel abu memiliki lebih banyak waktu dan jarak untuk berinteraksi dan saling bertumbukan satu sama lain.
Selain itu, kondisi dan suhu atmosfer juga dapat memengaruhi pembentukan petir vulkanik saat gunung api meletus, lo.
Semakin dingin suhu yang ada di atmosfer, maka semakin tinggi pula aktivitas petir vulkanik yang akan terjadi.
Medan listrik alam yang ada sebelum letusan gunung berapi juga dapat berperan dalam pembentukan petir vulkanik.
Medan listrik ini dapat mempengaruhi perilaku dan pergerakan partikel-partikel abu vulkanik di udara, teman-teman.
Di Indonesia, petir vulkanik pernah terjadi saat erupsi Gunung Galunggung (1982), Gunung Rinjani (1994), hingga Gunung Sinabung (2014).
Baca Juga: Fenomena Alam Langka, Ada Awan yang Panjangnya Sampai 1.000 Kilometer, Apa Itu?
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR