Bobo.id - Belum lama ini, tepatnya pada Senin 19 Juli 2023, Satelit Indonesia Raya atau Satria-1 sudah diluncurkan ke atmosfer, lo.
Tapi tahu kah teman-teman apa sebenarnya satelit Satria-1 itu?
Satelit merupakan benda yang mengorbit pada benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu.
Satelit pun terdiri dari dua jenis, yaitu satelit alami dan buatan.
Nah, Satria-1 adalah satelit buatan manusia yang diluncurkan ke atmosfer dengan berbagai keperluan.
Satelit Satria-1 milik Indonesia ini memiliki kegunaan untuk memperlancar hingga meningkatkan jaringan komunikasi di banyak tempat khususnya Indonesia.
Agar lebih mengenal tentang satelit ini, teman-teman bisa menyimak penjelasan berikut tentang spesifikasi hingga jangkauan layanan yang diberikan.
Satelit Satria-1 sebenarnya bukanlah satelit pertama milik Indonesia yang diluncurkan ke atmosfer.
Sudah ada sekitar 28 satelit buatan milik Indonesia yang ada di atmosfer. Tapi ada yang membuat Satria-1 jadi berbeda.
Dulu Indonesia pernah meluncurkan satelit Palapa yang menjadi satelit komunikasi pertama.
Sedangkan Satria-1 adalah satelit internet yang pertama diluncurkan Indonesia.
Baca Juga: Satelit: Pengertian, Jenis-Jenis, hingga Fungsinya
Perbedaan satelit ini dengan yang lain ada pada teknologi yang digunakan.
Satelit Satria-1 menggunakan teknologi Very High-Throughput Satellite dengan frekuensi Ka-Band.
Benda ini juga dibuat oleh Satelit Nusantara 3 dan dirakit oleh Thales Alenia Space yang ada di Prancis dengan platform SpanceBus NEO.
Meski sudah diluncurkan, ternyata satelit ini tidak bisa langsung digunakan, lo.
Butuh waktu sekitar 145 hari dari hari pertama di luncurkan, untuk bisa digunakan.
Akan ada beberapa macam tes yang dilakukan, sebelum satelit Satria-1 benar-benar bisa digunakan.
Dikutip dari Kompas.com, pemerintah menargetkan satelit Satria-1 akan berfungsi secara bertahap mulai Januari 2024.
Nah, agar lebih mengenal satelit Satria-1, teman-teman bisa simak spesifikasi satelit ini.
Satelit Satria-1 akan digunakan untuk memperluas jaringan internat di beberapa wilayah khususnya daerah 3T yaitu daerah tertinggal, terdepan, dan terluar.
Dengan tujuan itu, satelit ini memiliki spesifikasi, sebagai berikut.
- Satelit Satria-1 memiliki frekuensi Ka-band dengan tekonologi very High Throughput Satellite (HTS) berkapasitas 150Gbps.
Baca Juga: Apa Saja Manfaat dari Satelit Buatan? Ini Penjelasannya
- Mempunyai prosesor transparan digital.
- Memiliki mekanisme empat pendorong listrik.
- Memiliki lifetime minimal 15 tahun.
- Ada lima panel untuk setiap sayap solar array.
- Mengadopsi bodi Spacebus Neo Level 6.
- Terdapat tiga antena reflector.
- Serta ada 116 spot beams yang bisa menjangkau berbagai wilayah di Indonesia.
Dengan berbagai spesifikasi tersebut, bagaimana jangkauan dari satelit Satria-1?
Satelit Satria-1 dibuat agar bisa menjangkau 150.000 titik layanan yang ada di seluruh wilayah Indonesia.
Jumlah titik layanan itu dibagi menjadi di beberapa wilayah, seperti di Sumatra ada 54.400 titik.
Lalu, di Kalimantan ada 19.300 titik, Sulawesi ada 23.900 titik, di Papua dan Maluku ada 18.500 titik, di Bali dan Nusa Tenggara ada 13.500 titik, lalu di Pulau Jawa ada 19.400 titik.
Baca Juga: Jadi Satelit Internet Terbesar di Asia, Apa Kegunaan Satelit Satria-1?
Semua titik jaringan layanan dari satelit Satria akan difokuskan pada sektor layanan publik.
Dengan begitu, layanan publik di semua wilayah di Indonesia diharapkan bisa jadi lebih baik dan lebih cepat.
Nah, itu penjelasan tentang satelit Satria-1 miliki Indonesia yang sudah diluncurkan ke atmosfer pada Senin, 19 Juni 2023.
----
Kuis! |
Apa tujuan diluncurkannya satelit Satria-1? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com,Indonesia Baik |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR