Bobo.id - Satelit Indonesia Raya atau Satria-1 baru saja diluncurkan ke atmosfer pada Senin, 19 Juni 2023.
Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu, teman-teman.
Ada dua jenis satelit, yakni alami dan buatan. Bumi hanya punya Bulan sebagai satelit alami. Bagaimana dengan satelit buatan?
Ternyata, hampir setiap negara di dunia memiliki satelit buatan untuk memperlancar komunikasi, tak terkecuali Indonesia.
Diketahui, Indonesia punya 28 satelit buatan. Satelit Palapa jadi yang pertama diluncurkan pada 8 Juli 1976.
Sementara itu, ada juga satelit terbaru yang baru saja diluncurkan dua hari yang lalu, yakni Satelit Satria-1.
Kalau Palapa jadi satelit komunikasi pertama, maka Satria-1 menjadi satelit internet pertama milik Indonesia.
Satelit ini dibangun oleh Satelit Nusantara 3 dan dirakit Thales Alenia Space di Prancis memakai platform SpaceBus NEO.
Menariknya, satelit Satria-1 menggunakan teknologi Very High-Throughput Satellite dan frekuensi Ka-Band, lo.
Satelit ini akan dipantau oleh Thales Alenia Space untuk memastikan seluruh perangkat bisa berfungsi dengan baik.
Disebutkan pula bahwa satelit Satria-1 ini tidak bisa langsung digunakan, tidak seperti Palapa yang bisa langsung beroperasi.
Baca Juga: Apa Saja Manfaat dari Satelit Buatan? Ini Penjelasannya
Kira-kira butuh waktu sekitar 145 hari sejak hari pertama diluncurkan untuk melakukan berbagai macam tes.
Dilansir dari Kompas.com, setelah diluncurkan, satelit ini akan ditargetkan berfungsi secara bertahap mulai Januari 2024.
Satelit Satria-1 ini diluncurkan dengan roket Falcon 9 milik SpaceX dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat.
Sebagai informasi, Falcon 9 adalah roket setinggi 70 meter yang mendarat vertikal dan bisa dipakai ulang untuk misi selanjutnya.
Satelit Republik Indonesia-1 ini sukses meluncur ke angkasa pada pukul 18.21 waktu setempat atau 05.21 WIB dalam waktu 10 menit.
Meski begitu, waktu peluncurannya mundur sekitar 17 menit dari yang dijadwalkan karena ada angin kencang.
Pada tahap kedua, Satria-1 melanjutkan perjalanan sambil dibawa pendorong kedua menuju target garis orbit
Peluncuran tahap kedua ini dilakukan pada pukul 05.59 WIB. Dibutuhkan waktu 27 menit hingga sampai ke orbit tujuan.
Disebutkan bahwa satelit multifungsi ini akan menempati orbit 146 derajat bujur timur, tepat di atas Pulau Papua.
Roket Falcon 9 milik SpaceX itu kemudian bisa kembali ke Bumi dengan pendaratan roket tanpa cela di laut.
Proses peluncuran Satelit Satria-1 ini disaksikan secara serentak di 11 wilayah stasiun Bumi. Mulai Jakarta hingga Batam.
Baca Juga: Satelit: Pengertian, Jenis-Jenis, hingga Fungsinya
Peluncuran satelit Satria-1 ini dimaksudkan untuk meratakan akses internet di berbagai wilayah di Indonesia.
Wilayah yang difokuskan menggunakan satelit Satria-1 adalah untuk daerah tertinggal, terdepan, terpencil (3T).
Akses internet ini akan digunakan untuk keperluan pendidikan, kesehatan, hingga layanan publik untuk masyarakat.
Satelit Satria-1 ini rencananya akan menjangkau wilayah-wailayah 3T setidaknya selama 10 tahun ke depan.
Diharapkan pula satelit ini bisa memfasilitasi layanan internet di 50 ribu titik fasilitas publik dengan kecepatan 4 Mbps.
Kecepatan internet ini naik dari perhitungan awal pada 2018. Saat itu kecepatannya hanya 1 Mbps untuk setiap titiknya.
Dengan diluncurkannya satelit ini, diharapkan tercipta pemerataan pembangunan, terutama infrastruktur digital.
Satria-1 ini merupakan tonggak sejarah bagi Indonesia dalam memastikan akses internet yang merata di seluruh negeri.
Dengan kehadiran Satelit Satria-1, diharapkan ekonomi digital bisa semakin kuat dan tercipta sumber daya manusia bertalenta digital.
Dilansir dari Kompas.com, satelit Satria-1 adalah satelit multifungsi pertama milik pemerintah dengan kapasitas terbesar di Asia.
Nah, itulah informasi lengkap tentang peluncuran Satelit Satria-1 dan kegunaannya. Semoga bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga: Kalahkan Jupiter, Para Ilmuwan Temukan 62 Bulan Baru di Sekitar Saturnus
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan satelit? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR