Nah, masyarakat multikulturan ini terjadi di Indonesia yang punya banyak suku dan kebudayaan yang beragam.
Selain pengertian itu, ada juga beberapa pendapat ahli mengenai masyarakat multikultural.
Ia menilai masyarakat multikultural bersifat majemuk sejauh masyarakat tersebut secara struktural mempunyai subkebudayaan yang bersifat diverse.
Selain itu, Nasikun juga menjelaskan bahwa masyarakat multikultural juga bisa membuat konflik sosial mudah muncul hingga kurang berkembangnya sistem nilai dari kesatuan sosial.
Masyarakat multikultural merupakan masyarakat yang mempunyai banyak agama, bahasa, dan budaya.
Selain itu, kelompok masyarakat ini juga memiliki sistem gagasan, nilai organisasi sosial, sejarah, kebiasaan, dan perilaku yang beragam.
Alo Liliweri menerjemahkan masyarakat multikultural sebagai masyarakat yang struktur penduduknya terdiri dari beragam etnik dan keragaman itu menjadi sumber keragaman kebudayaan atau subkultur dari masing-masing etnik.
Masyarakat multikultural merupakan seperangkat gagasan yang relatif mempunyai koherensi dengan gagasan yang membentuk sebuah mosaik kebudayaan yang kompleks.
Hal itu terjadi akibat dari adanya interaksi dari ras, etnik, kelas sosial, gender, bahasa, agama, hingga kemampuan personal tiap orang yang berbeda.
Dari semua pengertian itu, masyarakat multikultural bisa diartikan sebagai kelompok masyarakat dengan beragam kebudayaan dan tradisi yang berbeda.
Adanya masyarakat multikultural tentu memberikan beberapa manfaat.
Baca Juga: 10 Dampak Positif dan Negatif Keberagaman Masyarakat Indonesia, Materi PPKn
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR