Bobo.id - Ada banyak jenis fenomena alam yang terjadi di seluruh dunia.
Fenomena alam bisa terjadi di langit, daratan, hingga lautan seperti fenomena alam red tide.
Peristiwa ini mungkin pernah terjadi di banyak tempat, tapi paling sering ditemukan di Teluk Tampa, Florida.
Saat fenomena alam ini terjadi akan ada banyak ikan yang ditemukan mati secara masal.
Bahkan air laut juga tiba-tiba berubah warna menjadi merah.
Lalu apa sebenarnya fenomena alam red tide itu? Kalau penasaran mari simak penjelasan berikut ini.
Fenomena Red Tide merupakan suatu kejadian alami saat air laut mengalami ledakan populasi fitoplankton tertentu.
Tapi lebih banyak disebabkan oleh kelompok alga mikroskopis yang dikenal sebagai dinoflagellata muncul secara cepat dalam jumlah banyak.
Saat jumlah dinoflagellata ini melonjak tajam, air laut bisa terlihat berubah menjadi warna merah, cokelat, atau oranye.
Alga yang paling sering mengalami perkembangbiakan secara berlebih adalah alga yang bisa menghasilkan pigmen merah.
Karena itu, ledakan jumlah alga itu membuat air laut terkesan berwana merah.
Baca Juga: Fenomena Alam Hutan Menari di Rusia, Seperti Apa?
Sehingga fenomena ini dijuluki dengan nama red tide atau gelombang merah.
Meski begitu, peristiwa ini tidak ada kaitannya dengan pasang surut atau gangguan air laut.
Fenomena ini memang bisa muncul di banyak tempat tapi yang paling sering dan terkenal adalah kemunculannya di pantai-pantai Florida termasuk di sekitar Teluk Tampa.
Kemunculan red tide ini memang tidak memberikan dampak secara langsung pada manusia.
Namun, red tide dapat memiliki dampak negatif pada ekosistem dan manusia dalam beberapa situasi.
Ada beberapa jenis alga penyebab red tide memiliki racun yang disebut toksin alga.
Nah, saat jumlahnya terlalu banyak, maka dampak buruk bisa terjadi.
Berikut akan dijelaskan beberapa dampak buruk dari terjadinya fenomena alam red tide.
Fenomena alam red tide bisa memberikan dampak pada lingkungan dan manusia secara tidak langsung.
Red tide bisa menyebabkan kematian massal pada berbagai jenis hewan laut, seperti ikan, burung laut, mamalia laut, dan hewan-hewan kecil.
Alga yang menyebabkan red tide bisa menghasilkan toksin yang berdampak buruk sistem pernapasan hewan.
Baca Juga: Jadi Fenomena Alam di Pagi Hari yang Dingin, Bagaimana Kabut Terbentuk?
Bahkan terumbu karang di lautan juga terkena dampak dari masalah ini.
Toksin dari alga menyebabkan terumbu karang jadi lemah dan rentan terkena penyakit.
Kualitas air laut selama terjadi red tide hingga setelahnya juga akan buruk. Alga yang mati akan mengendap di dasar laut dan menyebabkan kualitas air tetap buruk.
Selain pada lingkungan, terjadinya red tide juga berdampak buruk secara tidak langsung pada manusia.
Seperti, saat terjadi red tide banyak wisatawan yang enggan datang ke pantai.
Tentu hal itu akan menggurangi pemasukan berbagai profesi yang berkaitan dengan tempat wisata.
Selain itu, red tide juga memberikan dampak buruk pada kesehatan manusia.
Toksin yang dilepaskan alga tidak hanya mengganggu hewan tapi juga manusia melalui udara.
Saat ledakan alga sangat besar, toksin yang dihasilkan juga bisa terbawa udara dan terhirup manusia secara tidak langsung.
Toksin itu bisa menyebabkan gangguan pernapasan, dari batuk, sesak napas, hingga iritasi pada saluran pernapasan.
Efek lain yang ditimbulkan adalah terjadinya masalah pada kulit dan mata.
Baca Juga: Jadi Fenomena Alam Unik, Mengapa Ada Telaga yang Bisa Berubah Warna?
Reaksi alergi bisa muncul seperti ruam kulit, gatal-gatal, dan iritasi mata.
Nah, itu beberapa penjelasan tentang red tide dan berbagai dampak pada lingkungan serta manusia secara tidak langsung.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Di mana lokasi Teluk Tampa? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR