Bobo.id - Setelah kehujanan atau kelelahan, biasanya tubuh merasa tidak nyaman, bisa karena pusing, meriang, hingga mual.
Beberapa gejala tidak enak badan seperti ini kerap disebut sebagai masuk angin oleh kebanyakan orang.
Ada berbagai cara yang dilakukan untuk mengatasi masuk angin yang dialami, seperti minum minuman hangat.
Namun, banyak juga masyarakat yang menggunakan kerokan dengan uang koin sebagai alternatif penyembuhannya.
Kerokan dilakukan dengan mengoleskan minyak angin atau kayu putih. Kemudian, kerokan dengan menggunakan koin.
Bagian tubuh yang sering dijadikan sasaran untuk kerokan adalah di punggung dan leher bagian belakang, teman-teman.
Kalau diperhatikan, setelah kerokan, akan ada rona merah muncul di bagian-bagian itu. Kok bisa, ya? Cari tahu, yuk!
Rona Merah Setelah Kerokan
Rona warna merah saat kerokan pada kulit disebabkan oleh fenomena yang disebut dengan reaksi rubor.
Saat permukaan kulit digosok, goresan dan tekanan dari alat kerok menyebabkan pelebaran pembuluh darah di bawah kulit.
Nah, hal ini mengakibatkan aliran darah ke area tersebut meningkat dan menyebabkan kulit tampak kemerahan.
Baca Juga: Sudah Dilakukan Turun-temurun, Apakah Kerokan dengan Bawang Merah Ampuh Atasi Masuk Angin?
Gosokan pada kulit ini dapat menyebabkan reaksi inflamasi ringan, yakni respon alami tubuh terhadap cedera.
Tak hanya itu, proses kerokan juga dapat membantu pelepasan histamin atau zat kimia dalam tubuh di area yang digosok.
Histamin ini memicu respons alergi dan menyebabkan pelebaran pembuluh darah sehingga muncul rona merah pada tubuh.
Gesekan dari kerokan pada kulit juga dapat menyebabkan peningkatan suhu di area tersebut sehingga muncul rona merah.
Apakah Anak-Anak Boleh Kerokan?
Kerokan dengan uang koin artinya kulit akan dapat gesekan dan tekanan dari uang koin yang digesekkan ke kulit.
Inilah sebabnya, kerokan dengan koin akan menghasilkan rasa yang cukup sakit di area kulit, teman-teman.
Lalu bagaimana dengan anak-anak, apakah kerokan juga boleh dilakukan anak-anak saat sedang merasa tak enak badan?
Sebenarnya, kerokan boleh saja dilakukan pada anak-anak. Namun, tetap saja ada hal yang harus diperhatikan dan dipatuhi.
Sebaiknya kerokan yang dilakukan pada anak-anak tidak dilakukan dengan menekan koin terlalu kuat pada kulit.
Kerokan dengan tekanan kuat bisa menyebabkan kulit iritasi, karena masih lemahnya jaringan kulit pada anak-anak.
Baca Juga: Sedang Masuk Angin, Bolehkah Anak-Anak Kerokan untuk Meredakannya?
Alternatifnya, kita bisa menggunakan bawang merah yang sudah dikupas atau ditumbuk kasar dengan minyak kayu putih.
Setelah bahan-bahan ini dicampurkan, kemudian oleskan ke beberapa bagian tubuh, seperti perut, pusar, atau punggung.
Dengan melakukan cara ini, dipercaya punya manfaat yang mirip dengan kerokan yang biasa dilakukan oleh orang dewasa, lo.
Tidak Boleh Terlalu Sering Kerokan
Meskipun kerokan adalah pengobatan alternatif yang umum dilakukan, ada beberapa dampak negatif jika terlalu sering.
Kalau kerokan tidak dilakukan dengan hati-hati, maka kerokan bisa menyebabkan luka atau iritasi pada kulit.
Tekanan berlebihan atau gerakan yang kasar saat menggosokkan alat kerokan bisa menyebabkan luka, terutama pada kulit sensitif.
Apabila alat kerokan yang digunakan tidak steril atau jika kulit tergores, maka risiko infeksi kulit dapat meningkat.
Infeksi dapat terjadi karena kuman atau bakteri masuk ke dalam luka atau goresan pada kulit, teman-teman.
Pada beberapa kasus, kerokan dapat menyebabkan perdarahan di bawah kulit atau perdarahan di permukaan kulit.
Meskipun beberapa orang mengklaim mendapat manfaat dari kerokan, efektivitasnya juga tidak sepenuhnya terbukti secara ilmiah.
Baca Juga: Ada yang Gunakan Bawang Merah untuk Kerokan, Apakah Baik untuk Kesehatan?
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa gejala dari masuk angin? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR