Bobo.id - Sampah plastik merupakan masalah lingkungan yang hingga saat ini masih diupayakan untuk mencari solusinya.
Sebab, sampah plastik telah menjadi sumber polusi di berbagai tempat, salah satunya di lautan Pasifik.
Pasifik dikenal sebagai samudra terbesar dan terdalam di Bumi, yang membentang 60 juta mil persegi atau 155 juta kilometer persegi dari California ke Tiongkok.
Bahkan, jika seluruh luas wilayah daratan di Bumi digabungkan, luasnya ternyata tidak lebih besar dari Samudra Pasifik, lo.
Tahukah kamu? Ternyata di Samudra Pasifik terdapat sebuah wilayah yang dijuluki 'Pulau Plastik' atau Great Pacific Garbage Patch.
Terbentuknya Pulau Plastik ini masih berhubungan dengan fenomena alam, teman-teman.
Kali ini, Bobo akan mengajakmu mengenal hubungan antara Pulau Plastik dan fenomena alam di Samudra Pasifik.
Yuk, cari tahu faktanya dari informasi berikut ini!
Dilansir dari National Geographic, Pulau Plastik atau Great Pacific Garbage Patch adalah kumpulan sampah laut di Samudra Pasifik Utara.
Sampah laut ini berasal dari semua sampah yang berakhir di samudra, laut, dan badan air besar lainnya.
Lokasi Great Pacific Garbage Patch ini terbentang dari Pantai Barat Amerika Utara hingga Jepang.
Baca Juga: Fenomena Alam Aneh, Meteorit Ternyata Mudah Ditemukan di Antartika, Kok Bisa?
Uniknya, berkumpulnya sampah plastik di Samudra Pasifik ini tidak lepas kaitannya dengan terjadinya pusaran air.
Great Pacific Garbage Patch terbentuk akibat sistem aliran samudra, terutama Arus Pasifik Utara.
Angin dan arus laut mengumpulkan sampah plastik yang terbawa dari daratan, sungai, dan pesisir ke daerah ini.
Seiring waktu, limbah plastik tersebut terkumpul dan terperangkap dalam aliran dan pusaran samudra, menciptakan konsentrasi yang tinggi.
Seluruh Great Pacific Garbage Patch dibatasi oleh pilin subtropis Pasifik Utara.
NOAA (The National Oceanic and Atmospheric Administration), mendefinisikan pilin sebagai sistem besar arus laut yang berputar-putar.
Pilin tersebut terbentuk dari empat arus yang berputar searah jarum jam di sekitar area dengan luas 20 juta kilometer persegi.
Keberadaan Great Pacific Garbage Patch memberikan perhatian terhadap masalah serius polusi plastik di lautan.
Ada berbagai macam sampah plastik di sana, termasuk botol plastik, kantong plastik, potongan-potongan plastik kecil, dan mikroplastik.
Organisme laut seperti ikan, burung laut, penyu, dan mamalia laut dapat terperangkap atau tertelan oleh sampah plastik tersebut.
Sedangkan mikroplastik dapat dengan mudah masuk ke dalam rantai makanan laut ketika organisme laut memakan partikel plastik tersebut.
Baca Juga: Muncul Fenomena Alam Berupa Bilah Es di Pegunungan Andes, Apa Itu?
Ini berpotensi memiliki efek jangka panjang pada organisme laut dan manusia yang mengonsumsi produk laut.
Bagi lautan, terbentuknya Pulau Plastik dapat memengaruhi sirkulasi air dan arus laut di Samudra Pasifik.
Ketika plastik menumpuk dan terperangkap dalam pusaran samudra, ini dapat menghambat aliran air dan mengubah pola aliran laut.
Dampak ini dapat mempengaruhi iklim regional dan distribusi suhu air di wilayah tersebut.
Bagi sektor perekonomian dan pariwisata, Pulau Plastik ini dapat menyebabkan beberapa pantai di sekitarnya tercemar.
Hal ini bisa mengurangi daya tarik dan keinginan wisatawan untuk berlibur ke pantai tersebut, sehingga mengurangi pendapatan dari sektor pariwisata.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Kenapa Samudra Pasifik disebut samudra terbesar di Bumi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR