Bobo.id - Di malam hari, banyak orang akan mendongakkan kepalanya untuk melihat ada apa di langit. Apa kamu juga?
Ada kalanya langit hanya terlihat gelap dan hitam, tidak ada cahaya Bulan maupun bintang yang menghiasi.
Namun, langit juga kerap dihiasi ribuan bintang dengan satu Bulan yang bentuknya bisa berbeda-beda tiap hari.
Kalau diperhatikan, kadang Bulan terlihat lingkaran sempurna, setengah lingkaran, atau tak terlihat sama sekali.
Misalnya saja, malam ini kita akan melihat bentuk bulan yang gelap atau tidak terlihat cahaya Bulan di langit malam.
Fase itu dinamakan dengan Bulan baru. Untuk mengetahui lebih lengkapnya, simak informasi berikut ini, yuk!
Mengapa Ada Fase Bulan?
Ada tiga hal yang menyebabkan perubahan bentuk bulan, yakni tidak bercahaya, berotasi, dan berubah posisi.
Sama halnya dengan planet, Bulan tidak menghasilkan cahaya sendiri. Bulan memancarkan sinar dari Matahari.
Sebagai satelit alami Bumi, Bulan berputar mengelilingi Bumi sehingga posisi Bumi terhadap Matahari berubah.
Hal ini membuat cahaya Matahari yang jatuh di permukaan Bulan berubah. Begitu pun dengan apa yang terlihat di Bumi.
Baca Juga: Para Astronom Menemukan Kuasi Bulan Baru di Orbit Bumi, Apa Itu?
Saat Bulan berada di antara Bumi dan Matahari, maka permukaan Bulan yang tidak dapat cahaya Matahari akan menghadap Bumi.
Saat itulah kita bisa melihat bagian permukaan Bulan yang gelap. Fase ini dinamakan sebagai fase bulan baru.
Di saat lain, Bumi berada di antara Bulan dan Matahari. Hal ini akan menciptakan fase Bulan Purnama.
Dari fase bulan baru sampai bulan purnama, permukaan Bulan yang mendapat cahaya Matahari makin lama makin lebar.
Sebaliknya, dari fase bulan purnama ke bulan baru, permukaan Bulan yang mendapat sinar Matahari makin berkurang.
Mengenal Fase Bulan Baru
Bulan baru atau new moon adalah suatu fenomena saat Bulan berada paling dekat antara Bumi dan Matahari.
Dilansir dari Earth Sky, fase bulan baru atau new moon ini terjadi setiap sebulan sekali, seperti malam nanti.
Sebab, satelit alami Bumi setidaknya membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk mengorbit Bumi.
Ketika berada di fase bulan baru, seringkali Bulan baru tak melewati depan Matahari, tetapi hanya berada dekat Matahari.
Umumnya, fase Bulan baru tidak bisa dilihat kasat mata. Artinya, dibutuhkan peralatan khusus.
Baca Juga: Ada Fenomena Bulan Hitam di Langit Malam, Apa Dampaknya bagi Kehidupan Bumi?
Fenomena ini bisa diamati saat Bulan melintas di arah utara atau selatan Matahari. Bulan sabit yang tampak, cahayanya redup.
Fase Bulan baru ini juga bisa ditandai dengan bulan sabit tipis yang terlihat di ufuk barat setelah Matahari terbenam.
Di Indonesia, fase ini sering dikenal sebagai hilal, yakni Bulan baru yang ditandai dengan bulan sabit tipis.
Kita hanya bisa melihat bulan sabit tipis secara kasat mata setidaknya satu atau dua hari setelah fase Bulan baru.
Dalam bahasa astronomi, fase Bulan baru dengan bentuk bulan sabit yang tipis kerap dikenal dengan bulan muda.
Sementara itu, fase bulan baru yang tidak terlihat cahaya bulannya itu disebut sebagai Bulan mati atau Bulan hitam.
Bulan Baru Bisa Sebabkan Gerhana
Tahukah teman-teman? Ternyata fase bulan baru bisa menyebabkan terjadinya gerhana Matahari, meski tak selalu.
Hal ini karena pada fase ini, bulan akan menghalangi cahaya Matahari yang seharusnya tidak menyinari Bumi.
Posisi seperti itu membuat Bulan tidak terkena pancaran sinar Matahari sehingga tidak terlihat dari Bumi.
O iya, fenomena bulan baru ini bisa menyebabkan pasang surut air laut atau dikenal sebagai pasang purnama.
Nah, itulah penjelasan tentang fase bulan baru yang akan terjadi malam nanti. Semoga bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga: Kalahkan Jupiter, Para Ilmuwan Temukan 62 Bulan Baru di Sekitar Saturnus
----
Kuis! |
Apa yang menyebabkan bentuk Bulan berubah? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com,EarthSky |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR