Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu melihat burung dengan paruh besar?
Burung yang populer dengan paruh besarnya adalah burung pelikan (Pelecanus), yang paruhnya memiliki kantung untuk membawa makanan.
Namun, sebenarnya ada satu spesies burung paruh besar lainnya yang tidak kalah unik, yakni burung shoebill.
Burung shoebill (Balaeniceps rex) dikenal dengan nama burung paruh sepatu dalam bahasa Indonesia.
Selain penampilannya, ada rahasia menarik tentang burung shoebill yang jarang diketahui.
Nah, pada artikel kali ini, Bobo akan mengajak teman-teman mengenal burung shoebill bersama-sama. Yuk, simak!
Bagaimana Penampilannya?
Dilansir dari National Geographic, burung shoebill punya penampilan unik yang mencolok karena bentuk paruhnya.
Orang-orang sering menyamakan paruhnya dengan bakiak asal Belanda, bernama Tan.
Paruh besar dan unik ini berfungsi untuk menangkap dan memakan ikan serta hewan air kecil lainnya.
Sebagai hewan karnivora, seekor burung shoebill juga mampu memakan buaya kecil dan biawak di Sungai Nil, lo.
Baca Juga: Kenalan dengan Dingo, Spesies Anjing Liar Asli Australia, Pernah Tahu?
Secara fisik, burung shoebill memiliki tinggi mencapai 1,5 meter, dengan sayap selebar 2,4 meter, dan berat tubuh sekitar 4-7 kilogram.
Seluruh bulunya berwarna abu-abu, namun bagian perut burung ini putih dengan sedikit bulu mencuat di belakang kepala mereka.
Kaki burung shoebill panjang dan kurus, cocok untuk berjalan di vegetasi berupa rawa-rawa air tawar yang menjadi habitat mereka.
Burung shoebill paling sering ditemukan di Afrika Timur, dari Etiopia dan Sudan Selatan hingga Zambia.
Bisa Mematung
Rahasia burung shoebill yang jarang diketahui orang adalah kemampuannya mematung. Maksudnya bagaimana, Bo?
Faktanya, burung shoebill bisa tetap tidak bergerak selama berjam-jam untuk menunggu mangsanya datang.
Ketika seekor ikan sudah muncul tanpa sadar bahwa ada burung shoebill di dekatnya, maka dengan sigap burung ini akan segera menyergap mangsanya.
Selain itu, burung shoebill juga jarang bersuara, namun ada cara unik yang digunakan untuk berkomunikasi dengan sesamanya.
Nama cara komunikasi yang dilakukan burung shoebill adalah gular fluttering, yaitu menggetarkan otot tenggorokan untuk menghilangkan panas.
Baca Juga: Fakta Cacing Benang Arktik, Hewan Kecil yang Bisa Hidup di Lapisan Es
Anak-anak burung shoebill meminta makanan kepada induknya dengan mengeluarkan suara seperti cegukan saat lapar.
Status Konservasi
Burung Shoebill saat ini diklasifikasikan sebagai "Rentan" dalam daftar merah IUCN (The International Union for the Conservation of Nature).
Populasi mereka terancam oleh hilangnya habitat, perburuan, dan perdagangan ilegal.
Diperkirakan, hanya ada sekitar 3.300 sampai 5.300 burung shoebill dewasa yang tersisa di seluruh dunia.
Mereka terancam oleh perilaku manusia yang mulai mengubah lahan rawa-rawa menjadi padang rumput.
Di beberapa tempat, burung shoebill juga diburu untuk diolah menjadi makanan dan dianggap sebagai pertanda buruk.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa nama burung shoebill dalam bahasa Indonesia? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR