Bobo.id - Dalam beberapa tahun terakhir, bisa dilihat ada banyak sekali pembangunan fasilitas transportasi.
Ada banyak jenis transportasi darat di Indonesia, salah satu yang terbaru dan ramai dibicarakan adalah LRT.
LRT atau Light Rail Transit ini sudah mulai bisa dilakukan uji coba oleh masyarakat mulai bulan ini.
LRT diketahui beroperasi di Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi untuk mengurai kemacetan yang ada.
Sebelumnya, Indonesia sudah punya moda transportasi MRT atau Mass Rapid Transit yang beroperasi sejak 2019.
Baik MRT maupun LRT berfungsi membantu mobilitas masyarakat dengan jangkauan dalam kota yang berdekatan.
Sama-sama bisa mengurai kemacetan, kira-kira apa ya yang membedakan MRT dan LRT? Cari tahu, yuk!
MRT dan LRT adalah dua jenis alat transportasi umum berkecepatan tinggi yang digunakan di beberapa negara.
Kita bisa menemukan dua transportasi umum ini di negara seperti Indonesia, Filipina, dan Singapura.
O iya, berbeda dengan kereta api, MRT dan LRT ini digerakkan dengan menggunakan aliran listrik.
Sementara kereta api yang biasa untuk jarak jauh hanya bisa bergerak dengan bahan bakar minyak.
Baca Juga: Stasiun Gambir Direncanakan Akan Layani KRL, Sudah Tahu Beda KRL, MRT, dan LRT?
Selain itu, keduanya juga sama-sama bergerak tanpa lokomotif dan bisa mengangkut banyak orang.
Kedua jenis alat transportasi ini memang punya persamaan, namun keduanya juga punya perbedaan.
Secara keseluruhan, perbedaan utama dari MRT dan LRT ini terletak pada jangkauan atau batasan operasionalnya.
MRT beroperasi dengan menjangkau daerah yang lebih luas. Bahkan, lebih luas dari moda transportasi LRT.
Hal ini bisa dilihat dari stasiun pemberhentiannya. MRT memiliki sebanyak 13 stasiun pemberhentian.
Namun rencananya, tahap berikutnya, akan dibangun rel sepanjang 11,8 kilometer untuk memperluas jangkauan.
Berdasarkan ukuran kereta dan daya angkutnya, MRT memiliki kapasitas yang lebih besar dari LRT.
Moda transportasi MRT ini memiliki jumlah enam gerbong yang bisa menampung sebanyak 1.950 penumpang.
Dari sisi sumber daya listrik, moda transportasi MRT mengambil daya dari listrik di atas kereta.
Sementara dari sisi rel, untuk moda MRT menggunakan sepasang rel untuk bergerak seperti kereta biasanya.
Untuk jalur perlintasan pada moda transportasi MRT bisa lewat jalur layang maupun bawah tanah.
Baca Juga: PT KAI Siapkan Train Attendant yang Bertugas di Kereta LRT Jabodetabek, Apa Tugasnya?
Berdasarkan ukuran kereta dan daya angkutnya, LRT memiliki kapasitas yang lebih kecil dari MRT.
Moda transportasi LRT ini hanya memiliki jumlah 2-4 gerbong yang bisa menampung sebanyak 600 penumpang.
Meski kecil, keunggulan LRT terletak pada kemampuannya mengangkut penumpang berdasarkan frekuensi perjalanan.
Frekuensi itu tergantung pada jarak antar rangkaian kereta atau biasa disebut dengan istilah 'headway'.
Daya yang digunakan oleh moda transportasi ini mengambil listrik dari bawah atau Listrik Aliran Bawah.
Sementara dari sisi rel, moda LRT ini menggunakan rel ketiga yang berisi aliran listrik atau Third Rail.
Kalau MRT banyak menjangkau Stasiun Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat, LRT menjangkau Jakarta Utara dan Jakarta Timur.
Untuk semakin mempermudah mobilisasi, maka LRT dibuat terintegrasi dengan beberapa halte Transjakarta.
Tahukah teman-teman? Ternyata LRT tidak hanya di Jabodebek, tapi juga sudah ada di Palembang, lo.
Pembangunan LRT di Palembang saat itu dimulai pada 21 Oktober 2015 untuk menyambut ASEAN Games 2018..
Nah, itulah penjelasan terkait perbedaan antara MRT dan LRT. Semoga bisa menjawab rasa penasaranmu, ya.
Baca Juga: Keren! Kereta Ini Hanya Menggunakan Cahaya Matahari untuk Berjalan, lo!
----
Kuis! |
Apa kepanjangan dari LRT? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR