Bobo.id - Indonesia punya banyak tempat menarik yang tercipta karena fenomena alam, salah satunya adalah Kawah Putih.
Kawah Putih adalah tempat wisata yang terletak di kaki Gunung Patuha, tepatnya di Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Kawah atau danau kawah merupakan massa air atau danau yang menutupi permukaan suatu gunung api.
Nah, biasanya kawah pada gunung itu memiliki warna hijau cerah. Bisa juga berubah kuning karena kepekatan gas.
Ketika berkunjung ke Kawah Putih, kita akan melihat keunikan pada airnya. Yap, airnya berwarna putih seperti kapur.
Hmm, kira-kira kenapa air yang ada di Kawah Putih berwarna putih serupa dengan kapur, ya? Cari tahu bersama, yuk!
Proses terbentuknya Kawah Putih melibatkan aktivitas vulkanik yang telah berlangsung selama ribuan tahun.
Proses terbentuknya kawah dimulai ketika magma, batuan cair panas yang berasal dari lapisan dalam Bumi mendekati permukaan.
Magma ini dapat mengalir ke permukaan sebagai letusan gunung berapi atau dapat tertahan di tanah membentuk ruang kosong.
Ketika magma mendekati permukaan, tekanan atmosfer lebih rendah sehingga gas-gas terlarut di dalam magma mulai terlepas.
Gas-gas ini umumnya terdiri dari uap air (H2O), belerang dioksida (SO2), karbon dioksida (CO2), dan gas-gas lainnya.
Baca Juga: Mengenal Fenomena Alam Air Terjun Horizontal di Australia, Ini Fakta Menariknya
Tekanan gas di dalam ruang magma meningkat seiring dengan semakin mendekatnya magma ke permukaan.
Ketika tekanan ini mencapai batas tertentu, gunung berapi bisa meletus, melepaskan magma, gas, dan abu vulkanik.
Terkadang, letusan gunung berapi yang sangat kuat dapat mengosongkan ruang magma secara signifikan di bawah permukaan.
Hal ini dapat menyebabkan atap ruang magma runtuh, membentuk depresi besar di tanah, yang dikenal sebagai kaldera.
Nah, Kawah Putih ini merupakan salah satu kaldera yang terbentuk setelah letusan kuat di kawasan Gunung Patuha.
Setelah kaldera itu terbentuk, maka air hujan yang turun mulai menumpuk di dalamnya dan membentuk sebuah danau.
Perubahan aktivitas vulkanik dari waktu ke waktu juga menyebabkan perubahan karakteristik air danau, seperti warna.
Berbeda dari kawah lain yang memiliki air hijau cerah, air di Kawah Putih ini berwarna putih kehijauan yang khas.
Yap, warna putih itu menyerupai kapur karena adanya kandungan senyawa kimia tertentu dalam air dan lumpur.
Warna air di Kawah Putih ini disebabkan oleh kandungan belerang yang tinggi. Belerang ini berasal dari aktivitas vulkanik di sekitarnya.
Ketika magma mendekati permukaan Bumi, gas belerang pun dihasilkan dan langsung mengepul ke atmosfer.
Baca Juga: 8 Fakta Fenomena Alam The Pinnacles di Australia, Pernah Lihat?
Gas-gas tersebut kemudian teroksidasi oleh udara dan berubah menjadi senyawa belerang, seperti sulfur dioksida (SO2).
Sulfur dioksida yang ada di udara akan bereaksi dengan air hujan, membentuk senyawa kimia baru, seperti asam sulfat dan asam sulfurous.
Kedua senyawa ini punya peran penting menciptakan kondisi lingkungan asam. Air pun jadi asam karena kandungan itu.
Kemudian, air dan lumpur asam ini bereaksi dengan mineral yang ada di tanah vulkanik, termasuk kalsium dan magnesium.
Reaksi antara asam sulfat dengan mineral-mineral ini membentuk senyawa garam, seperti kalsium sulfat dan magnesium sulfat.
Garam-garam inilah yang memberikan warna putih kehijauan yang khas sehingga air di Kawah Putih menyerupai kapur.
Ketika sinar Matahari menyinari airnya, warna yang mencolok ini menciptakan pemandangan yang memukau bagi para pengunjung.
Aroma belerang di Kawah Putih menjadi salah satu ciri khas. Baunya cukup menyengat, seperti bau telur busuk.
Jika masih ada sumber belerang aktif di dalam kawah atau lingkungan sekitarnya, maka bau belerang dapat mudah tercium.
Meskipun bau belerang cukup menyengat, namun hal ini menjadi salah satu daya tarik pengunjung yang ingin merasakan pengalaman unik.
Aroma belerang jadi salah satu bukti bahwa kawasan tersebut masih memiliki jejak aktivitas geologi yang menarik.
Baca Juga: Unik, Muncul Lubang Awan di Tengah Langit Berawan, Bagaimana Terbentuknya?
Penting untuk dicatata, bau belerang umumnya tidak berbahaya bagi pengunjung yang berada di situ dalam waktu singkat.
Namun bagi yang punya sensitivitas terhadap bau atau masalah pernapasan, disarankan untuk menggunakan masker.
(Sumber Foto: Wikimedia Commons/Dicka Ma'arif)
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Di manakah letak Kawah Putih? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR