Bobo.id - Pemerintah Jepang memberikan kesempatan kepada bangsa Indonesia untuk mempersiapkan kemerdekaannya, karena kondisi terdesak akibat Perang Asia Pasifik.
Oleh karena itu, pemerintah Jepang memutuskan membentuk organisasi BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
BPUPKI yang dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Cosakai memiliki beberapa tugas.
Tugas utamanya yakni mempelajari dan menyelidiki hal yang menyangkut pembentukan negara Indonesia, salah satunya dasar negara.
Dasar negara berfungsi sebagai dasar berdirinya suatu negara, sekaligus merupakan bukti bahwa suatu negara sudah bebas dari penjajahan.
Pada sidang BPUPKI pertama tanggal 29 Mei-1 Juni 1945, ada tiga tokoh yang menyampaikan usulan rumusan dasar negara, salah satunya Ir. Soekarno.
Ir. Soekarno mengusulkan rumusan lima dasar negara pada pidatonya, yaitu sebagai berikut.
Pada pelajaran PPKN kali ini, kita akan belajar menjelaskan masing-masing rumusan dasar negara menurut Ir. Soekarno.
Yuk, temukan kunci jawaban pertanyaan di atas dari penjelasan berikut ini!
Soekarno menempatkan nasionalisme pada urutan pertama dengan tujuan untuk menyatukan kondisi masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Kenapa Suatu Negara Merdeka Harus Merumuskan Dasar Negara? Materi PPKn
Seperti yang kita tahu, masyarakat Indonesia adalah majemuk, terdiri dari berbagai latar belakang yang berbeda.
Namun, perbedaan ini tidak akan menimbulkan masalah jika ada nilai nasionalisme.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, nasionalisme adalah kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu.
Dengan berlandaskan pada nilai kebangsaan atau nasionalisme, maka persatuan bangsa Indonesia bisa terwujud.
Peri kemanusiaan atau dalam KBBI ditulis perikemanusiaan adalah sifat-sifat yang layak bagi manusia, seperti tidak jahat, suka menolong, bertimbang rasa.
Ini merujuk pada hubungan antarmasyarakat Indonesia yang seharusnya saling memanusiakan.
Dalam arti, setiap warga harus saling menolong, menghargai, menghormati hak warga lainnya agar tercipta kondisi masyarakat yang rukun.
Rumusan ini menjadi cikal bakal terciptanya sila kedua Pancasila "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab".
Demokrasi perlu digunakan oleh suatu negara dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan menemukan solusi dari masalah yang terjadi.
Demokrasi juga bisa didefinisikan sebagai gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara.
Nah, untuk mencapai demokrasi, Soekarno mengusulkan nilai mufakat atau musyawarah.
Baca Juga: 4 Perbedaan Rumusan Dasar Negara yang Diusulkan Pendiri Bangsa, Materi PPKn
Di Indonesia, musyawarah digunakan untuk mencapai keputusan atau penyelesaian masalah di setiap aspek kehidupan masyarakat.
Soekarno menggagaskan rumusan kesejahteraan sosial karena selama masa penjajahan, masyarakat Indonesia telah melewati masa-masa sulit.
Adanya penindasan dan keterbatasan ekonomi yang dibuat oleh pemerintah kolonial membuat masyarakat tidak bisa merasakan kesejahteraan.
Oleh karena itu, Soekarno menyampaikan harapannya untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui rumusan dasar negara.
Rumusan dasar negara menurut Soekarno yang terakhir adalah Ketuhanan.
Ini diletakkan terakhir karena dianggap sebagai penguat prinsip dan dasar-dasar negara yang sudah disebutkan sebelumnya.
Pada dasarnya, masyarakat Indonesia adalah umat beragama yang diberi kebebasan untuk memilih kepercayaan dan melakukan ibadahnya.
Rumusan ini kemudian diwujudkan dalam Pancasila sila pertama "Ketuhanan Yang Maha Esa".
----
Kuis! |
Kapan sidang pertama BPUPKI? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR