Bobo.id - Pada bulan Agustus tahun 2023 ini, kita akan mengalami fenomena puncak hujan meteor Perseid.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menginformasikan puncak hujan meteor Perseid terjadi di antara 13-14 Agustus 2023.
Hujan meteor Perseid sebenarnya terjadi setiap tahun, lebih tepatnya sekitar pertengahan bulan Juli hingga akhir bulan Agustus.
Situs skywatching In The Sky memperkirakan bahwa tahun 2023 akan menjadi tahun yang baik untuk melihat pemandangan Perseid.
Dengan sinar bulan yang tidak terlalu terang, meteor-meteor Perseid bisa terlihat antara 150 sampai 200 meteor per jam.
Bahkan, kita bisa melihat 100 meteor per jam selama puncak Perseid, menurut NASA.
Lantas, apakah fenomena antariksa ini bisa terlihat dari Indonesia, Bo? Berikut ini penjelasan Lapan mengenai hujan meteor Perseid mendatang.
Penjelasan Lapan
Dilansir dari Kompas.com, peneliti Lapan BRIN, Andi Pangerang mengatakan bahwa hujan meteor Perseid bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.
Fenomena ini tepatnya akan terjadi sekitar pukul 11 malam di Sabang dan 1 malam di Pulau Rote, hingga 25 menit sebelum matahari terbit.
Namun, pemandangan hujan meteor Perseid di Indonesia tidak seramai pemandangan negara lain.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Asteroid Besar Ada di Dekat Bumi, Berbahayakah?
Sebab, Indonesia memiliki ketinggian maksimal titik radian yang bervariasi, yaitu antara 20,9 hingga 37,8 derajat.
Artinya, intensitas meteor yang terlihat berkurang menjadi 36 meteor per jam di Pulau Rote dan sekitarnya, serta 61 meteor per jam di Sabang dan sekitarnya.
Selain itu, pada saat titik radian Perseid terbit, akan ada gangguan cahaya Bulan yang dapat mengganggu pengamatan.
Dengan begitu, Lapan memberikan tips melihat hujan meteor Perseid yakni pastikan berada di tempat gelap, bebas dari penghalang pandangan dan polusi udara, serta cuacanya baik.
Fakta Hujan Meteor Perseid
Hujan Meteor Perseid disebabkan oleh tabrakan partikel debu dan komet dengan atmosfer Bumi. Ini terjadi ketika Bumi melintasi jalur orbit komet Swift-Tuttle.
Komet Swift-Tuttle adalah objek terbesar yang diketahui berulang kali melewati Bumi.
Lebar komet ini mencapai 26 kilometer, ditemukan pertama kali secara terpisah oleh dua astronom, yakni Lewis Swift dan Horace Tuttle.
Bintang jatuh atau hujan meteor ini biasanya terbakar pada ketinggian 70 sampai 100 kilometer.
Tempat terbaik untuk melihat hujan meteor adalah langit yang gelap, dengan jarak sekitar 30-40 derajat.
Jika kita berhasil melihat pemandangan fenomena puncak hujan meteor Perseid, maka kita akan beruntung.
Baca Juga: Bulan Akan Melewati Bintang Antares pada Agustus Ini, Apa Pengaruhnya?
Sebab, diketahui Perseid adalah salah satu hujan meteor paling terang yang terjadi tahun 2023 ini.
Pada saat masih berada di angkasa, meteor Perseid disebut meteoroid.
Meteoroid Perseid bergerak dengan kecepatan 133.200 mil per jam atau 214.365 kilometer per jam.
Apakah meteor Perseid akan sampai ke Bumi dan menjadi batuan berukuran besar, Bo?
Sebagian besar meteoroid Perseid sebenarnya berukuran kecil, hanya seukuran pasir. Jadi, hampir tidak ada pecahan yang jatuh ke tanah.
Meski begitu, suhunya mencapai 3.000 derajat Fahrenheit atau 1.650 derajat Celcius. Ini disebabkan oleh setiap pecahannya bisa memanaskan udara di sekitar.
----
Kuis! |
Kenapa tahun 2023 disebut tahun terbaik untuk melihat Perseid? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com,space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR