Bobo.id - Ketika makan lalapan, maka kol goreng jadi menu pendamping andalan yang tidak boleh dilewatkan.
Kalau dulu kol dihidangkan dalam bentuk lalapan mentah, sekarang kol yang digoreng jadi favorit banyak orang.
Sebab, sayuran kol mentah tidak banyak disukai karena rasanya kurang sedap dan teksturnya yang cukup keras.
Dengan digoreng, kol berubah menjadi lebih gurih dan lezat. Teksturnya pun lebih lembut sehingga tidak susah dikunyah.
Ini membuat banyak orang ketagihan makan kol goreng. Makan ayam goreng, tak lengkap kalau tak ada kol goreng.
Namun, banyak orang beranggapan kalau kol goreng bisa meningkatkan risiko kanker. Benarkah begitu? Cari tahu, yuk!
Ada Senyawa Berbahaya
Penggorengan makanan suhu tinggi bisa menghasilkan senyawa berbahaya, terutama jika minyak digunakan berulang.
Ketika makanan, termasuk kol goreng digoreng dalam minyak panas, beberapa senyawa berbahaya bisa terbentuk.
Ketika minyak panas bereaksi dengan asam amino dan gula dalam makanan, akan terbentuk senyawa akrolein.
Paparan berulang terhadap akrolein sering dikaitkan dengan risiko kanker dan masalah kesehatan pernapasan.
Baca Juga: Enak Tapi Bikin Penyakit, Sering Makan Kol Goreng Bisa Menyebabkan Penyakit Jantung Hingga Kanker!
Proses penggorengan juga menghasilkan berbagai jenis aldehida, senyawa kimia yang dapat berbahaya.
Beberapa aldehida ini dikenal memiliki efek karsinogenik penyebab kanker jika dikonsumsi berulang kali.
Selain itu, penggorengan pada suhu tinggi juga bisa menghasilkan radikal bebas yang dapat merusak sel tubuh.
Radikal bebas juga berkontribusi pada proses peradangan dan kerusakan DNA, yang merupakan risiko perkembangan kanker.
Kandung Kalori dan Lemak Tinggi
Seperti jenis sayuran pada umumnya, kol mentah yang belum digoreng, termasuk sayuran yang rendah kalori.
Setengah bonggol kol mentah seberat 100 gram hanya mengandung 22 kalori. Ini karena kol banyak mengandung air.
Nah, kalori dalam kol menjadi tinggi karena adanya kalori ekstra dari minyak goreng yang digunakan.
Saat digoreng, kol menyerap banyak sekali minyak. Ini membuat kalori kol goreng melonjak tinggi berkali-kali lipat.
Selain itu, adanya lapisan luar yang digoreng cenderung menambah nilai kalori dan lemak pada makanan kol goreng.
Ketika lemak banyak, artinya kol goreng sangat berkontribusi pada penambahan berat badan, teman-teman.
Baca Juga: Bahaya Memakan Kubis Goreng, Sebabkan Sakit Jantung Hingga Kanker
Bahkan, kol goreng juga berpotensi meningkatkan risiko masalah jantung dan stroke jika dikonsumsi berlebihan.
Boleh Makan Kol Goreng Sesekali
Walaupun kol yang digoreng menciptakan senyawa berbahaya, bukan berarti kita tak boleh mengonsumsinya.
Konsumsi kol goreng sesekali atau dalam jumlah yang wajar tidak akan menyebabkan masalah serius, kok.
Ini karena penyakit kanker bisa muncul dan berkembang ketika kita makan kol goreng sebagai kebiasaan makan.
Apabila kamu makan kol goreng sebagai menu pendamping setiap hari, maka faktor risiko kanker bisa makin meningkat.
Oleh karena itu, mulai sekarang, coba batasi makan kol goreng. Lengkapi dengan menu sayur, buah, dan protein hewani.
Mengonsumsi beragam makanan sehat bisa membantu mengurangi risiko kanker dan masalah kesehatan lainnya.
Kalau masih mau makan kol, sebaiknya gunakan metode lain, seperti memanggang, merebus, atau mengukus.
Selain itu, jangan lupa untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti olahraga teratur hingga tidur yang cukup, ya.
Nah, itulah penjelasan terkait kol goreng yang bisa menyebabkan kanker. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga: Bukan Hanya Sayur, Ini 5 Tanaman Buah yang Bisa Tumbuh dengan Cara Hidroponik
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Bagaimana terbentuknya senyawa akrolein? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR