Proses penggorengan juga menghasilkan berbagai jenis aldehida, senyawa kimia yang dapat berbahaya.
Beberapa aldehida ini dikenal memiliki efek karsinogenik penyebab kanker jika dikonsumsi berulang kali.
Selain itu, penggorengan pada suhu tinggi juga bisa menghasilkan radikal bebas yang dapat merusak sel tubuh.
Radikal bebas juga berkontribusi pada proses peradangan dan kerusakan DNA, yang merupakan risiko perkembangan kanker.
Kandung Kalori dan Lemak Tinggi
Seperti jenis sayuran pada umumnya, kol mentah yang belum digoreng, termasuk sayuran yang rendah kalori.
Setengah bonggol kol mentah seberat 100 gram hanya mengandung 22 kalori. Ini karena kol banyak mengandung air.
Nah, kalori dalam kol menjadi tinggi karena adanya kalori ekstra dari minyak goreng yang digunakan.
Saat digoreng, kol menyerap banyak sekali minyak. Ini membuat kalori kol goreng melonjak tinggi berkali-kali lipat.
Selain itu, adanya lapisan luar yang digoreng cenderung menambah nilai kalori dan lemak pada makanan kol goreng.
Ketika lemak banyak, artinya kol goreng sangat berkontribusi pada penambahan berat badan, teman-teman.
Baca Juga: Bahaya Memakan Kubis Goreng, Sebabkan Sakit Jantung Hingga Kanker
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR