Bobo.id - Teh merupakan jenis minuman yang paling umum dan mudah ditemukan di Indonesia.
Bukan tanpa alasan, teh sudah menjadi salah satu jenis tanaman industri Indonesia yang diekspor ke berbagai negara.
Tanaman industri adalah tanaman yang dimanfaatkan panennya untuk berbagai produk industri.
Sedangkan sebagai tanaman pangan, teh bisa kita temukan sebagai pendamping beragam kuliner asli Indonesia.
Tidak ada tempat makan atau restoran Indonesia yang tidak menyediakan teh, baik dalam kondisi hangat maupun dingin.
Namun, faktanya teh tidak selalu cocok dengan makanan tertentu, teman-teman.
Bersumber dari Alodokter.com, teh memang mengandung polifenol yang dapat mengurangi peradangan dan membantu tubuh melawan kanker.
Akan tetapi, memadukan teh dengan beberapa makanan justru dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Lantas, apa yang menyebabkan teh tidak dianjurkan dikonsumsi bersamaan dengan makanan tertentu? Yuk, cari tahu!
Menghambat Penyerapan Gizi
Minum teh berlebihan berisiko menimbulkan masalah pada tubuh, karena terdapat tanin di dalamnya.
Baca Juga: 6 Jenis Teh yang Bisa Atasi Masalah Pencernaan, Ada Teh Jahe hingga Teh Hijau
Zat tanin dari teh dapat mengikat zat besi dalam makanan tertentu sehingga menyebabkan saluran pencernaan sulit menyerapnya.
Dampaknya, tidak banyak hemoglobin yang terbentuk, mengalami lemah tubuh, dan kekurangan darah.
Selain itu, kandungan asam sitrat dalam teh juga dapat menghambat penyerapan seng dan magnesium dari makanan yang kita makan, teman-teman.
Oleh karena itu, kita dianjurkan tidak mengonsumsi bayam, brokoli, dan kacang-kacangan bersamaan dengan minum teh.
Sebab, jenis makanan di atas kaya kana zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Jika kita mengalami kekurangan zat besi namun masih ingin minum teh, sebaiknya minum di antara waktu makan supaya mencegah tanin mengikat zat besi
Meningkatkan Asam Lambung
Pernahkah kamu merasa mual setelah meminum segelas teh? Jangan diremehkan, bisa jadi itu tanda asam lambung sedang naik.
Asam lambung atau heartburn dapat terjadi ketika kita terlalu banyak minum teh atau meminumnya bersama dengan yoghurt dan makanan asam.
Gangguan ini disebabkan karena kafein dalam teh yang dapat memicu isi lambung lebih mudah naik ke kerongkongan.
Oleh karena itu, biasanya orang yang mengalami penyakit asam lambung dan maag akan menghindari konsumsi teh dan kopi.
Baca Juga: Minum Teh Setelah Makan Makanan Berprotein Bisa Berbahaya, Benarkah?
Teh juga dapat melemahkan kinerja saluran pencernaan, sehingga dapat membuat sakit perut hingga mual.
Cara Minum Teh yang Benar
Setelah mengetahui alasan teh tidak selalu cocok dengan makanan tertentu, kita perlu tahu bagaimana cara yang benar dalam minum teh.
Teh sebaiknya diminum di antara waktu makan, atau tidak terlalu dekat dengan waktu sebelum atau setelah makan.
Berilah jeda kira-kira satu sampai dua jam, dengan memperhatikan jenis teh yang sehat pula.
Ada banyak jenis teh asli yang bisa mendatangkan kebaikan bagi tubuh, misalnya teh Camellia, teh hitam, teh hijau, teh oolong, dan teh chamomile.
Manfaat teh hijau bagi pasien diabetes antara lain dapat mengurangi kerusakan sel, peradangan, dan bantu kendalikan gula darah.
Teh hitam mengandung senyawa theaflavins dan thearubigins, yang bersifat anti-inflamasi, antioksidan, dan penurun gula darah.
Medical News Today menjelaskan bahwa teh chamomile dapat mencegah osteoporosis, melawan infeksi, mencegah sel kanker berkembang, dan membantu tidur lebih nyenyak.
Nah, itulah penjelasan tentang teh dan cara benar mengonsumsinya.
----
Kuis! |
Apa peran polifenol dalam teh? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR