Selain perubahan dalam sistem tektonik, ada hal lain yang menyebabkan gunung api mati kembali aktif.
Yap, gunung api yang sudah mati itu bisa aktif lagi kalau ada sumber panas yang terus mengalir dari kerak bumi
Meskipun permukaannya tampak mati, bagian dalam gunung masih mengandung panas dan magma tersimpan.
Ketika sumber panas ini terus mengalir, magma dapat terakumulasi di dalam saluran magma gunung api.
Nah, hal ini kemudian dapat menyebabkan tekanan yang akhirnya dapat memicu letusan gunung api yang sudah mati.
Magma yang terperangkap di dalam saluran magma gunung api dapat menumpuk tekanan seiring waktu.
Tekanan yang meningkat ini bisa menghasilkan letusan gunung api yang spektakuler, meskipun sudah mati.
Selain itu, gas-gas yang terperangkap dalam magma juga dapat berkontribusi terhadap aktivitas gunung api.
Caranya adalah dengan membentuk gelembung-gelembung gas yang akhirnya dapat mengakibatkan ledakan.
O iya, letusan gunung api sebelumnya dapat meninggalkan dampak yang mmengaruhi kemampuan gunung api.
Misalnya, letusan sebelumnya bisa meninggalkan saluran magma yang melemahkan lapisan permukaan gunung.
Baca Juga: Fenomena Alam Unik, Benarkah Air Danau Satonda Lebih Asin dari Laut?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR