Ukurannya bervariasi, tetapi biasanya memiliki diameter sekitar beberapa meter hingga beberapa puluh meter.
Meski terlihat dramatis, fenomena alam dust devil ini cenderung bersifat sementara dan berlangsung beberapa menit.
Tahukah teman-teman? Ternyata pembentukan angin dust devil ini dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan.
Faktor lingkungan ini termasuk perbedaan suhu antara permukaan tanah dan lapisan udara di atasnya.
Di daerah yang kering, Matahari bisa memanaskan permukaan tanah secara intensif dan signifikan.
Nah, hal inilah yang menciptakan perbedaan tekanan udara sehingga udara di permukaan menjadi naik.
Ketika udara di permukaan naik, akibat perbedaan suhu dan tekanan, ia membawa partikel-partikel debu dan pasir.
Udara panas dan ringan ini mulai berputar akibat efek coriolis, yakni fenomena yang timbul akibat rotasi Bumi.
Angin jadi berputar searah jarum jam di belahan bumi utara dan berlawanan jarum jam di belahan bumi selatan.
Bersumber dari Kompas.com, angin dust devil ini biasa terjadi di musim kemarau karena kuatnya pemanasan permukaan.
Yap, selama musim kemarau, suhu permukaan tanah cenderung naik lebih tinggi karena paparan sinar Matahari.
Baca Juga: Apa Nama Fenomena Alam yang Membentuk Batuan Horseshoe Bend di Grand Canyon?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR