Pertama, tahap pembentukan magma yang terjadi karena batuan di bawah permukaan bumi meleleh akibat panas dan tekanan yang tinggi.
Kedua, ketika magma mencapai lapisan yang lebih dingin di dalam kerak bumi, suhu mulai turun.
Pada tahap awal ini, mineral-mineral dengan titik leleh yang lebih rendah mulai mengkristal, membentuk kristal-kristal kecil yang disebut fenokristal.
Ketiga, ketika magma terus mengalami pendinginan, maka mineral lainnya mengkristal dan mengisi bagian kosong di antara fenokristal dan membentuk batuan.
Pada tahap terakhir, tepatnya ketika kristalisasi selesai, batuan padat mulai terbentuk dan dikenal sebagai batuan beku.
Jadi, terjadinya batuan akibat pembekuan magma dipengaruhi oleh komposisi zat kimia magma awal, suhu, dan tekanan di lingkungan geologi tempat pembekuan terjadi.
Meski hanya terdiri dari empat tahapan, sebenarnya proses berubahnya magma menjadi batuan terjadi selama jutaan tahun, lo.
Ada beberapa jenis batuan yang terbentuk melalui proses pembekuan magma, yakni batuan beku, batuan beku vulkanik, dan batuan plutonik.
Batuan beku terbentuk dari magma yang mengalami pembekuan dalam kerak bumi. Contohnya adalah granit.
Batuan beku vulkanik terbentuk dari magma yang mendingin secara cepat di permukaan bumi, menghasilkan tekstur yang lebih halus.
Batuan beku vulkanik biasanya lebih halus karena proses pendinginan yang cepat, sehingga mineral tidak memiliki waktu untuk tumbuh besar.
Baca Juga: Apa Nama Fenomena Alam yang Membentuk Batuan Horseshoe Bend di Grand Canyon?
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR