lebih efektif untuk panjang gelombang pendek, seperti warna biru dan ungu, daripada panjang gelombang panjang seperti warna merah.
Saat badai atau cuaca ekstrem terjadi, atmosfer terisi banyak partikel kecil yang beragam.
Partikel itu bisa berupa tetesan air, es, debu, dan partikel lainnya.
Partikel-partikel ini dapat mempengaruhi penyebaran cahaya dari matahari dan menyerap warna-warna tertentu.
Ketika partikel-partikel ini hadir dalam jumlah yang cukup banyak dan tersebar di atmosfer, mereka dapat mengubah karakteristik cahaya yang diteruskan.
Faktor lain yang menyebabkan langit jadi hijau saat badai adalah proses pencampuran cahaya dan partikel.
Saat cuaca norma, atmosfer akan terdiri dari sedikit partikel, sehingga cahaya biru lebih banyak tersebar.
Karena itu, teman-teman akan melihat langit berwarna biru yang terang.
Namun, saat badai terjadi, partikel-partikel dalam udara dapat memencarkan cahaya dengan cara yang berbeda.
Partikel-partikel tersebut bisa menghasilkan penyerapan cahaya pada panjang gelombang tertentu.
Bahkan adanya partikel itu juga bisa mengubah arah penyebaran cahaya secara keseluruhan.
Baca Juga: Kenapa Fenomena Alam Awan Rendah Terjadi di Arab Saudi? Ini Penjelasannya
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR