Air panas yang mengalir dari dalam bumi mengandung mineral seperti sulfat, karbonat, dan belerang.
Ketika air ini berinteraksi dengan udara dan menguap, mineral-mineral tersebut mengendap dan membentuk lapisan mineral yang menghiasi permukaan geyser.
Kontak dengan udara tersebut membaut lapisan mineral memiliki warna-warni yang indah seperti hijau, merah, dan putih.
Keunikan warna ini menjadikan Fly Geyser seperti lukisan alam yang hidup, dan menarik perhatian banyak orang untuk datang melihat.
Fly Geyser juga memiliki keunikan dalam bentuk ekosistem mikro di sekitarnya yang langka.
Munculnya Fly Geyser menyebabkan lingkungan di sekitarnya memiliki suhu yang tinggi.
Suhu yang tinggi serta kandungan mineral yang kaya, menciptakan lingkungan yang ideal bagi mikroorganisme ekstrem untuk berkembang.
Karena itu, di sekitar geyser terdapat banyak jenis alga, bakteri, hingga organisme mikroskopis.
Kondisi itu membuat para ilmuwan tertarik untuk mempelajari adaptasi organisme ini.
Ilmuan banyak yang penasaran bagaimana mikroskopis itu bisa bertahan hidup di lingkungan yang sulit.
Tidak hanya mikroorganisme yang memiliki kemampuan untuk bertahan hidup di sekitar Fly Geyser.
Baca Juga: Bisa Berdampak pada Jaringan Internet, Apa Itu Fenomena Alam Badai Matahari?
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR