Planet Mars ditutupi oleh medan magnet yang tidak merata sehingga aurora bisa muncul hampir di mana saja.
Karena lemahnya perlindungan magnetik, awan plasma dan radiasi besar bisa mengikis atmosfer planet yang redup.
Penglihatan Aurora di Mars
Bersumber dari Live Science, para ilmuwan disebut telah melihat aurora besar di Mars setidaknya tiga kali.
Pada tahun 2022, pengorbit Hope dari Misi Mars Uni Emirat Arab melihat aurora aneh seperti cacing bergerak zigzag.
Pada tahun 2014, pesawat ruang angkasa milik NASA mendeteksi aurora di belahan bumi utara Mars.
Pada tahun 2004, pesawat ruang angkasa milik Badan Antariksa Eropa melihat aurora di belahan selatan Mars.
Namun penelitian tahun 2019 menunjukkan kalau Mars memiliki aurora yang sering dan redup. Namanya, aurora proton.
Aurora besar di Mars bisa terjadi dalam beberapa tahun ke depan saat Matahari masuk titik maksimum Matahari.
Titik maksimum ini adalah fase paling aktif dari siklus Matahari. Saat itu, jumlah bintiknya akan meningkat.
Sebelumnya, titik maksimum dilaporkan akan terjadi pada tahun 2025. Namun, penelitian ini berubah.
Setelah diteliti lagi, dilaporkan titik maksimum Matahari bisa terjadi lebih cepat pada akhir tahun 2023 atau awal tahun 2024.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR