Ketika angin itu bergerak di sekitar celah, maka suara yang dihasilkan dapat menimbulkan melodi yang khas.
Perubahan tekanan udara di dalam gua atau celah di tebing pantai juga dapat berkontribusi pada fenomena ini.
Ketika tekanan udara berubah secara tiba-tiba karena perubahan cuaca, maka suara seruling samudra akan muncul.
Terdengar seperti musik alam, fenomena alam ini menciptakan pengalaman unik bagi yang mendengarnya.
Selain seruling samudra, Pantai Klayar juga memiliki bebatuan karang besar yang tersebar di sekitar pantai.
Uniknya, di Pantai Klayar, terdapat batu karang yang bentuknya mirip dengan patung Sphinx di Mesir.
Yap, kalau ingin melihat batuan unik itu, teman-teman bisa berjalan tepat di belakang seruling samudra.
Batuan karang ini disebut terbentuk secara alami alias tanpa campur tangan manusia. Wah keren, ya!
Bersumber dari Kompas.com, formasi batuan yang mirip sphinx itu terbentuk karena proses abrasi pantai.
Abrasi adalah pengikisan di daerah pantai akibat gelombang dan arus laut yang sifatnya destruktif dan merusak.
Nah, itulah penjelasan terkait fenomena alam seruling samudra yang ada di Pantai Klayar. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Fenomena Alam Gempa Bumi Bisa Menciptakan Pulau Baru, Bagaimana Prosesnya?
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR