Bobo.id - Sebagai negara maritim, Indonesia punya banyak wisata pantai dengan keunikannya masing-masing.
Salah satunya datang dari pantai yang berada di Pacitan, Jawa Timur. Namanya adalah Pantai Klayar.
Hingga kini, Pantai Klayar banyak dikunjungi wisatawan karena air lautnya biru dan punya pasir pantai bersih.
Tak hanya itu, banyak juga yang datang ke Pantai Klayar karena ingin melihat fenomena alam seruling samudra.
Yap, fenomena alam ini memang sering terjadi di pantai dengan angin kencang dan juga ombak besar, teman-teman.
Hmm, lalu apa yang memengaruhi fenomena alam seruling samudra, Bo? Simak informasi berikut ini, yuk!
Seruling samudra adalah sebuah lubang atau celah lempeng karang yang pada waktu tertentu menyemburkan air.
Semburan air yang ada di Pantai Klayar itu bisa sangat tinggi, yakni mencapai 7 meter jika ombak besar menerjang.
Begitu ombak datang, celah itu akan menimbulkan suara seperti seruling dan diiringi dengan semburan air.
Yap, kombinasi angin yang melintasi celah gua dan ombak yang memantulkan suara menghasilkan suara mirip seruling.
Bersumber dari Kompas.com, hal inilah yang akhirnya membuat celah itu dinamai dengan seruling samudra.
Baca Juga: Lembah Sungai Terpanjang di Arab Saudi, Bagaimana Fenomena Alam Wadi Al Rummah Muncul?
Fenomena menarik ini yang membuat seruling samudra sebagai salah satu tempat favorit pengunjung di Pantai Klayar.
Untuk menuju ke seruling samudra, pengunjung perlu menuju ke arah kiri pintu masuk pantai dan mendekat bukit kecil.
Meski begitu, fenomena seruling samudra ini tidak selalu dapat diprediksi dan tergantung pada kondisi tertentu.
Oleh karena itu, diperlukan kesabaran dan keberuntungan untuk mendengar suara ini saat berkunjung ke Pantai Klayar.
Fenomena seruling samudra memang sering terjadi di pantai atau daerah yang terkena angin kencang dan ombak.
Suara seperti seruling yang ada di Pantai Klayar ini dapat dihasilkan oleh berbagai faktor alam, termasuk:
Suara seruling samudra seringkali disebabkan oleh kombinasi angin kencang yang menerpa celah atau gua di pantai.
Angin itu akan berpadu dengan ombak besar yang memantulkan gelombang suara melalui celah-celah tersebut.
Nah, kombinasi angin dan ombak itu akan menciptakan resonansi yang menghasilkan melodi seruling.
Batu karang dan struktur geologis tertentu dapat memainkan peran penting dalam menghasilkan suara seruling samudra.
Nantinya, angin itu akan bergerak melalui atau di sekitar celah-celah dan gua di batu karang atau formasi geologis lain.
Baca Juga: Fenomena Alam Petir Langka terjadi di Puerto Rico, Apa Penyebabnya?
Ketika angin itu bergerak di sekitar celah, maka suara yang dihasilkan dapat menimbulkan melodi yang khas.
Perubahan tekanan udara di dalam gua atau celah di tebing pantai juga dapat berkontribusi pada fenomena ini.
Ketika tekanan udara berubah secara tiba-tiba karena perubahan cuaca, maka suara seruling samudra akan muncul.
Terdengar seperti musik alam, fenomena alam ini menciptakan pengalaman unik bagi yang mendengarnya.
Selain seruling samudra, Pantai Klayar juga memiliki bebatuan karang besar yang tersebar di sekitar pantai.
Uniknya, di Pantai Klayar, terdapat batu karang yang bentuknya mirip dengan patung Sphinx di Mesir.
Yap, kalau ingin melihat batuan unik itu, teman-teman bisa berjalan tepat di belakang seruling samudra.
Batuan karang ini disebut terbentuk secara alami alias tanpa campur tangan manusia. Wah keren, ya!
Bersumber dari Kompas.com, formasi batuan yang mirip sphinx itu terbentuk karena proses abrasi pantai.
Abrasi adalah pengikisan di daerah pantai akibat gelombang dan arus laut yang sifatnya destruktif dan merusak.
Nah, itulah penjelasan terkait fenomena alam seruling samudra yang ada di Pantai Klayar. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Fenomena Alam Gempa Bumi Bisa Menciptakan Pulau Baru, Bagaimana Prosesnya?
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan seruling samudra? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR