Bobo.id - Teman-teman, adakah di antara kamu yang menyukai binatang ubur-ubur?
Ubur-ubur merupakan bagian dari subfilum Medusozoa yang diketahui populasinya lebih dari 4.000 spesies di dunia.
Hewan laut ini lebih sering kita temukan di habitat air asin, bisa mengapung di setiap samudra, dan beradaptasi dengan baik di iklim hangat maupun dingin.
Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, ubur-ubur jelas termasuk hewan invertebrata.
Hewan invertebrata adalah kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang atau kerangka dalam, teman-teman.
Jika kamu perhatikan tubuh ubur-ubur, maka terlihat bahwa hewan ini memiliki tubuh yang transparan, mirip agar-agar.
Maka dari itu, dalam bahasa Inggris, ubur-ubur disebut "jellyfish", karena tubuhnya yang seperti jelly atau agar-agar.
Keunikan ubur-ubur selain tubuhnya adalah organ tentakel yang bisa menyengat.
Hampir semua orang tahu bahwa ubur-ubur bisa menyengat. Namun, sebenarnya apa fungsi tentakel penyengat yang dimiliki ubur-ubur?
Yuk, cari tahu!
Fungsi Tentakel Ubur-Ubur
Baca Juga: Berbeda dari Hewan Lain, Inilah Alasan Unik Kepiting Berjalan Menyamping
Bersumber dari oceana.org, tentakel dengan sel penyengat yang dimiliki ubur-ubur berfungsi sebagai pertahanan dan organ untuk membantu menangkap mangsa.
Sel penyengat yang ada di tentakel ubur-ubur dinamakan nematocyst, yang mengandung racun.
Sel ini dapat meluncurkan duri, gumpalan beracun, memungkinkan ubur-ubur untuk menyetrum mangsa atau untuk menghalangi penyerang.
Tidak hanya ubur-ubur, sel penyengat juga merupakan ciri khas dari anemon laut, hydrae, karang, serta ubur-ubur, atau beragam filum Cnidaria.
Meski populer dengan sel penyengatnya, tidak semua spesies ubur-ubur membahayakan, lo.
Bersumber dari a-z-animals.com, beberapa spesies ubur-ubur yang tidak berbahaya adalah ubur-ubur bulan (Aurelia aurita), ubur-ubur Tutup Jamur (Rhopilema verrilli), dan ubur-ubur kancing biru (Porpita porpita).
Ketiga spesies tersebut memang bisa menyengat, tetapi dampak racunnya lebih ringan daripada ubur-ubur lain.
Kehidupan Ubur-Ubur
Seperti yang disebutkan di atas, ubur-ubur memanfaatkan sel penyengat untuk mendapatkan mangsa.
Di lautan, ubur-ubur yang termasuk karnivora umumnya memakan ikan kecil, plankton, dan organisme mikroskopis lainnya.
Beberapa spesies ubur-ubur memiliki sel-sel bercahaya di tentakel mereka yang membantu menarik mangsa.
Baca Juga: Kenapa Lalat Suka Menggosok Kedua Tangannya? Ternyata Ini Alasannya
Sekitar 3.000 spesies ubur-ubur yang sudah berhasil diidentifikasi oleh para ilmuwan merupakan bioluminescence.
Menurut National Geographic, bioluminescence adalah cahaya yang dihasilkan oleh reaksi kimia dalam organisme hidup.
Kilatan cahaya yang berwarna-warni digunakan ubur-ubur untuk berkomunikasi, menarik mangsa, atau menakuti predator.
Selain itu, beberapa spesies ubur-ubur memiliki kemampuan untuk meregenerasi bagian tubuh mereka, lo.
Jika tentakel atau bagian tubuh lainnya rusak, mereka dapat tumbuh kembali.
Sayangnya, umur ubur-ubur termasuk pendek, yakni hanya hidup beberapa bulan hingga beberapa tahun, tergantung pada spesiesnya.
Jarang ada yang menyadari, ubur-ubur ternyata memiliki peran penting dalam ekosistem laut.
Mereka membantu mengontrol populasi mangsa seperti plankton, yang jika tidak terkendali dapat mengganggu rantai makanan laut.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Mengapa ubur-ubur disebut jellyfish? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR