Bobo.id - Menurut perkiraan dari laman In The Sky, pada 6 September ini, Merkurius akan melintas dekat dengan Matahari.
Peristiwa menarik ini terjadi setiap siklus sinodik, yaitu 116 hari sekali.
Adapun proses mendekatnya Merkurius ke Matahari menandai berakhirnya pemandangan planet tersebut di langit malam.
Pada jarak terdekatnya dengan Matahari, Merkurius tidak dapat diamati sama sekali selama beberapa hari.
Apakah teman-teman tahu apa sebutan yang tepat untuk fenomena antariksa ketika planet mendekati Matahari?
Yuk, cari tahu fakta menariknya dari artikel ini!
Konjungsi Planet
Konjungsi adalah fenomena di mana sebuah planet terlihat berada di sisi yang sama dengan Matahari dari sudut pandang pengamat di Bumi.
Ini berarti planet tersebut tampak mendekati Matahari dari pandangan kita.
Konjungsi ini dapat terjadi baik ketika planet berada di sisi yang sama atau berlawanan dengan Matahari.
Ketika berada di sisi yang sama dari Matahari seperti Bumi, disebut fenomena konjungsi superior. Sedangkan ketika planet berada di sisi yang berlawanan dari Matahari disebut konjungsi inferior.
Baca Juga: Kenapa Matahari disebut Bintang Paling Terang di Pusat Tata Surya?
Nah, fenomena yang terjadi pada Merkurius hari ini adalah konjungsi inferior Merkurius terhadap Matahari.
Konjungsi planet terjadi karena perbedaan kecepatan orbit planet dan Bumi.
Planet yang lebih dekat dengan Matahari memiliki orbit yang lebih pendek dan lebih cepat daripada Bumi, sehingga terjadi konjungsi planet secara periodik.
Uniknya, konjungsi planet merupakan peristiwa alam yang teratur dan dapat diramalkan oleh para ilmuwan, teman-teman.
Meski begitu, fenomena konjungsi planet tetap menarik untuk dinantikan dan dinikmati pemandangannya.
Mengenal Keunikan Merkurius
Merkurius adalah planet yang paling dekat dengan matahari. Inilah alasan mengapa planet ini disebut planet terpanas di Tata Surya.
Pada kelompok Planet Dalam, Merkurius menjadi planet berukuran paling kecil yaitu berdiameter sekitar 4,878 km.
Apa itu Planet Dalam? Kelompok Planet Dalam merupakan planet-planet yang posisinya paling dekat dengan Matahari, seperti Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
Meski populer sebagai planet terpanas, ternyata suhu permukaan di Merkurius saat malam hari bisa mencapai -180°C.
Pesawat ruang angkasa NASA MESSENGER pernah mengunjungi planet Merkurius pada tahun 2011.
Baca Juga: Ratusan Sisa Supernova Masih Tersembunyi di Galaksi, di Mana Mereka?
Dari pengamatan tersebut, ditemukan endapan air es yang tidak mengalami perubahan bentuk.
Hal ini dapat terjadi karena endapan es tersebut terletak di kutub yang tidak pernah terjamah oleh sinar matahari.
Kutub tersebut tidak pernah mendapatkan sinar Matahari karena Merkurius mengalami rotasi terkunci.
Rotasi terkunci berarti bahwa satu sisi planet selalu menghadap Matahari sementara sisi lainnya selalu dalam kegelapan.
Merkurius bergerak dengan revolusi yang lebih cepat dari Bumi, yaitu hanya membutuhkan 88 hari untuk memutari Matahari.
Revolusi Merkurius lebih cepat karena ukurannya yang paling kecil dibandingkan planet lain dalam kelompok Planet Dalam lainnya.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa perbedaan konjungsi superior dan konjungsi inferior? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR