Bobo.id - Fenomena alam luar biasa terjadi di Benua Afrika dan menarik perhatian banyak orang.
Benua Afrika adalah salah satu benua yang penuh dengan misteri dan keunikan alam.
Salah satu fenomena alam yang sangat menarik dan khas di benua ini adalah retakan atau perpecahan yang terjadi di berbagai wilayah.
Mungkin teman-teman pernah mendengar tentang Rift Valley atau Lembah Perpecahan Afrika Timur, yang seringkali disebut sebagai "celah bumi".
Namun, apa sebenarnya yang menyebabkan munculnya fenomena retakan ini di Benua Afrika?
Mari simak penjelasan berikut tentang retakan yang terjadi di Afrika.
Untuk memahami fenomena retakan di Benua Afrika, kita harus memahami konsep dasar lempeng tektonik.
Lempeng tektonik adalah potongan-potongan besar dari kerak bumi yang bergerak di atas mantel bumi.
Bumi terdiri dari beberapa lempeng tektonik yang bergerak dengan kecepatan yang sangat lambat.
Afrika adalah salah satu lempeng tektonik yang paling besar di dunia, dikenal sebagai Lempeng Afrika.
Pergerakan lempeng tektonik adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan terjadinya fenomena retakan di Benua Afrika.
Baca Juga: Tempat Terkenal di Selandia Baru, Bagaiman Fenomena Alam Putangirua Pinnacles Terbentuk?
Lempeng Afrika bergerak menuju utara, bertabrakan dengan Lempeng Eurasia di sisi utara.
Di sebelah selatan, lempeng ini bertabrakan dengan Lempeng Antartika dan Lempeng Australia.
Karena tekanan ini dari berbagai arah, lempeng Afrika mengalami pergeseran.
Pergeseran lempeng ini menciptakan tegangan dan retakan di kerak bumi dan retakan yang paling mencolok adalah East African Rift Valley, atau Lembah Perpecahan Afrika Timur.
Retakan ini membentang sepanjang ribuan kilometer, dari Laut Merah di utara hingga Mozambik di selatan. Ini adalah salah satu contoh fenomena retakan yang paling terkenal di dunia.
Retakan di Rift Valley ini terbentuk melalui serangkaian tahap yang sangat lambat.
Pertama, ada penarikan atau pemisahan dari lempeng Afrika yang menciptakan tekanan vertikal.
Tekanan ini menyebabkan kerak bumi menjadi tipis dan merenggang.
Seiring waktu, kerak bumi menjadi semakin tipis dan terbelah menjadi dua bagian, tapi proses ini akan terjadi dalam waktu yang sangat lama hingga jutaan tahun.
Salah satu efek paling mencolok dari retakan ini adalah aktivitas geologis yang sering terjadi di wilayah tersebut.
Aktivitas vulkanik adalah salah satu contohnya. Karena ada retakan dan pergeseran lempeng, magma dari dalam bumi dapat naik ke permukaan, menciptakan gunung berapi.
Baca Juga: Fenomena Alam Suhu Tertinggi Bumi Berada di Tempat Ini, Berapa Suhunya?
Gunung Kilimanjaro di Tanzania adalah salah satu contoh gunung berapi terkenal yang terletak di Rift Valley.
Selain gunung berapi, retakan ini juga menciptakan banyak danau yang terkenal seperti Danau Tanganyika dan Danau Malawi.
Ketika retakan merenggang, rongga atau lubang terbentuk di permukaan bumi. Air hujan kemudian mengisi rongga ini, menciptakan danau-danau yang dalam dan indah.
Proses retakan di Rift Valley masih berlangsung hingga hari ini, secara perlahan sehingga terus melebar.
Dalam jutaan tahun mendatang, bisa saja bagian timur lempeng Afrika ini benar-benar terpisah.
Peristiwa ini adalah contoh nyata dari bagaimana kerak bumi secara perlahan dan pasti berubah serta beradaptasi.
Baca Juga: Fenomena Alam Unik Mata Air Panas dengan Warna Pelangi, Apa Sebabnya?
Akibat dari retakan yang terus terjadi, wilayah Afrika menjadi sering mengalami gempa bumi.
Gempa bumi muncul akibat pergeseran dan penumpukan tekanan di sepanjang retakan.
Namun, tidak semua gempa bumi yang terjadi di wilayah ini berbahaya, dan banyak di antaranya terjadi dalam skala kecil.
Nah, itu sedikit penjelasan fenomena alam berupa retakan yang terjadi di Benua Afrika dan masih terus melebar hingga saat ini.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa itu lempeng tektonik? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR