Bobo.id - Cheetah adalah salah satu hewan asal Afrika yang memiliki kemampuan berlari yang sangat luar biasa.
Kecepatan larinya yang luar biasa ini telah menjadikannya sebagai simbol kekuatan dan keindahan di alam liar.
Mamalia darat ini punya bulu kuning kecoklatan yang ditutupi bintik-bintik hitam dengan pola yang unik.
Panjang tubuh cheetah ini berkisar antara 112-150 sentimeter dengan berat sekitar 45 sampai 65 kilogram.
Meski tergolong besar, cheetah ternyata tidak bisa mengeluarkan suara auman seperti harimau. Kenapa, ya?
Anatomi Vokal Cheetah
Salah satu alasan mengapa cheetah tidak bisa mengaum seperti harimau adalah perbedaan anatomi vokalnya.
Harimau punya kotak suara yang besar, memungkinkannya menghasilkan suara mengaum yang menggetarkan.
Kotak suara ini memungkinkan mereka berkomunikasi dengan jarak cukup jauh dan untuk mengintimidasi saingan.
Nah, ini berbeda dengan cheetah. Hewan ini umumnya memiliki kotak suara yang lebih kecil dan kurang kuat.
Anatomi vokal yang berbeda ini membatasi kemampuan cheetah untuk menghasilkan suara mengaum seperti harimau.
Baca Juga: 6 Fakta Unik Cheetah, Kucing Besar yang Kecepatan Berlarinya Setara Mobil Sport
Cheetah seringkali mengeluarkan suara seperti mendengkur atau menggeram yang jauh lebih lemah dari harimau.
Suara ini tidak terdengar dalam jarak cukup jauh sehingga tidak bisa digunakan untuk mengintimidasi lawan.
Adaptasi untuk Berburu
Selain anatomi vokal, alasan lain mengapa cheetah tidak bisa mengaum adalah karena adaptasi mereka untuk berburu.
Cheetah dikenal sebagai predator yang mengandalkan kecepatan dan ketepatan dalam mengejar mangsanya.
Ketika cheetah dalam mode berburu, maka justru keheningan lah yang menjadi kunci kesuksesan mereka, teman-teman.
Mengeluarkan suara keras seperti mengaum akan mengganggu konsentrasi mereka dan bisa jadi ketahuan oleh mangsa.
Saat berburu, cheetah memanfaatkan kecepatan maksimum mereka untuk mendekati mangsa secepat kilat.
Fokus Pada Kecepatan, Bukan Suara
Cheetah adalah hewan yang mengorbankan kemampuan vokalnya demi kemampuan berlari yang luar biasa.
Mereka adalah pemangsa yang sangat mengandalkan kecepatan untuk mengejar mangsa dengan presisi tinggi.
Baca Juga: 5 Fakta Unik Cheetah, Spesies Kucing Besar yang Kuat Menahan Haus
Dengan berlari hingga kecepatan mencapai 113 kilometer per jam, cheetah tak punya waktu banyak untuk bicara.
Ini adalah hasil adaptasi evolusi yang telah membuat mereka menjadi predator yang sangat sukses, teman-teman.
Bagaimana Cheetah Berkomunikasi?
Meskipun cheetah tidak bisa mengaum seperti harimau, mereka memiliki cara sendiri untuk berkomunikasi, lo.
Cheetah seringkali menggunakan bahasa tubuh, seperti ekspresi wajah untuk berkomunikasi dengan sesama.
Mereka juga menggunakan suara seperti mendengkur atau menggeram untuk berkomunikasi dengan sesama.
Bersumber dari Kompas.com, saat senang, cheetah mengeluarkan suara yang mirip dengan kicauan burung, lo.
Anak-anak cheetah juga akan 'berkicau' untuk memberi tahu kondisi mereka kepada sang induk cheetah.
Selain itu, cheetah juga akan mendengkur seperti kucing rumahan saat sedang nyaman, stres, maupun terluka.
Dalam kelompok keluarga, cheetah akan menggunakan suara-suara ini untuk menyatukan anggota kelompoknya.
Mereka juga bisa menggunakan suara-suara ini untuk memperingatkan bahaya atau memanggil anak-anak mereka.
Baca Juga: Lucu dan Unik, Ini Potret dan Kisah Laki-Laki yang Bersahabat dengan Citah
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Berapa berat tubuh cheetah? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR