Bobo.id - Pada materi PPKn SMA, kita akan belajar bersama tentang nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila.
Seperti kita tahu, Pancasila adalah dasar negara yang jadi pedoman masyarakat dalam kehidupan bernegara.
Pancasila diambil dari bahasa sansekerta dua kata, "Panca" yang artinya lima dan "Syla" yang artinya batu sendi.
Yap, tak hanya sebagai dasar negara, Pancasila juga dijadikan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, lo.
Tanpa adanya dasar negara maupun pandangan hidup bangsa, suatu negara tidak memiliki arah tujuan yang jelas.
Butir-butir Pancasila ini tertuang di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, tepatnya pada alinea keempat.
Dalam setiap butir Pancasila terkandung nilai-nilai yang harus diterapkan masyarakat. Apa saja? Simak, yuk!
Sila pertama memiliki nilai ketuhanan yang diambil dari bunyi silanya, yakni "Ketuhanan yang Maha Esa".
Artinya, Indonesia adalah negara beragama yang menganut kepercayaan akan Tuhan yang Maha Esa.
Melalui nilai yang terkandung di Pancasila ini, setiap negara bebas untuk memilih agama dan keyakinannya.
Hal ini sekaligus menjadi landasan konstitusi Indonesia yang menjamin hak kebebasan dalam beragama.
Baca Juga: Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila di Lingkungan Keluarga, Materi PPKn
Contoh penerapan dan perwujudan nilai ketuhanan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, antara lain:
Sila kedua memiliki nilai kemanusiaan yang diambil dari bunyi silanya, yakni "Kemanusiaan yang adil dan beradab".
Artinya, setiap warga negara diperlakukan secara adil sesuai harkat dan martabatnya sebagai manusia.
Setiap masyarakat yang hidup di Indonesia harus menjunjung tinggi nilai kemanusiaan untuk menghargai sesama.
Tiap orang wajib saling menghargai tanpa memandang perbedaan suku, ras, agama, dan lainnya.
Contoh penerapan dan perwujudan nilai kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, antara lain:
Sila ketiga memiliki nilai persatuan yang diambil dari bunyi sila ketiganya, yakni "Persatuan Indonesia".
Seperti kita tahu, negara Indonesia adalah suatu negara yang kaya akan budaya dan istiadatnya yang beragam.
Arti dari nilai persatuan ini adalah setiap negara harus saling hidup berdampingan dalam di dalam keberagaman.
Baca Juga: 15 Contoh Tantangan Penerapan Nilai Pancasila di Lingkungan Keluarga
Meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, kita harus bersatu dalam semboyan 'Bhinneka Tunggal Ika'.
Contoh penerapan dan perwujudan nilai kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, antara lain:
Sila keempat memiliki nilai kerakyatan. Bunyi silanya, "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan".
Dalam nilai kerakyatan ini, terkandung makna terkait sistem demokrasi yang ada di negara Indonesia ini.
Yap, sistem di Indonesia mengutamakan sebuah musyawarah untuk mencapai suatu nilai kesepakatan bersama.
Contoh penerapan dan perwujudan nilai kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, antara lain:
Sila kelima memiliki nilai keadilan yang diambil dari bunyi silanya, "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia".
Hal ini bermakna bahwa seluruh warga negara berhak mendapatkan keadilan sosial dan juga kesejahteraan.
Sebab, tujuan bangsa Indonesia adalah untuk menyejahterakan rakyatnya tanpa ada ketimpangan apa pun.
Baca Juga: Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila di Lingkungan Sekolah, Materi PPKn
Contoh penerapan dan perwujudan nilai keadilan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, antara lain:
Nah, itulah penjelasan tentang nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila. Semoga bisa bermanfaat, ya.
----
Kuis! |
Di manakah butir Pancasila tertuang? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR