Bobo.id - Bumi punya gunung berapi aktif yang banyaknya sekitar 1.500 gunung.
Meski jumlahnya ribuan, faktanya bukan Bumi yang disebut planet dengan gunung api terbanyak di Tata Surya.
Bersumber dari Livescience, para peneliti memetakan setidaknya ada 85.000 gunung berapi di permukaan Venus.
Bahkan, pada tahun 1991 lalu, peneliti juga menemukan jejak letusan gunung berapi di Venus.
Ketika salah satu gunungnya meletus, maka suhu di permukaan Venus bisa mencapai 1.500 derajat Fahrenheit.
Planet yang dijuluki kembaran planet Bumi ini, juga memiliki permukaan yang dipenuhi dengan pegunungan.
Namun, tidak ada yang tahu apakah gunung berapi di Venus sudah mulai berhenti meletus saat ini.
Apakah puluhan ribu gunung berapi yang ditemukan di Venus ini aktif? Para peneliti masih belum bisa menemukan jawabannya.
Akan tetapi, diperkirakan sekitar 99% dari seluruh gunung berapi berukuran kecil, dengan lebar sekitar 5 kilometer.
Gunung berapi di Venus umumnya memiliki karakteristik sebagai shield volcanoes atau gunung berapi strato.
Shield volcanoes adalah bentuk gunung berapi yang lebih datar dan lebar, sementara stratovolcanoes memiliki bentuk lebih curam dengan lapisan batuan dan material vulkanik berbeda.
Selanjutnya, mari kita cari tahu fakta menarik tentang gunung berapi di Venus.
Baca Juga: Terlihat Bertaburan, Berapa Jarak Bintang Satu dengan Bintang Lainnya?
Gunung Berapi Paling Terkenal
Dari puluhan ribu gunung ribu di Venus, gunung berapi yang paling populer disebut Maat Mons.
Bersumber dari NASA, nama Maat Mons diambil dari nama dewi kebenaran dan keadilan di Mesir, teman-teman.
Gunung Maat Mons adalah salah satu gunung tertinggi di Venus dan mencapai ketinggian sekitar 8,8 kilometer.
Ini menjadikan Maat Mons salah satu gunung berapi tertinggi di tata surya.
Berdasarkan bentuknya, Maat Mons memiliki struktur yang mirip dengan gunung berapi perisai, dengan ciri bentuk yang luas dan landai pada puncaknya.
Maat Mons terletak di sekitar 0,9 derajat lintang utara, 194,5 derajat bujur timur.
Meskipun keadaan Venus yang sulit dijelajahi secara langsung, sejumlah aktivitas vulkanik, termasuk aliran lava, telah diamati di sekitar Gunung Maat Mons.
Kegiatan vulkanik ini mencerminkan adanya erupsi gunung berapi dalam sejarah geologis Venus.
Hingga sekarang, Maat Mons menjadi fokus penelitian ilmiah untuk memahami geologi dan aktivitas vulkanik planet Venus.
Kenapa Suhu Permukaan Venus Tinggi?
Baca Juga: Besok Planet Venus Akan Terlihat Sangat Cerah dari Bumi, Apa Penyebabnya?
Venus juga disebut sebagai planet terpanas di tata surya, meskipun Merkurius lebih dekat dengan matahari.
Suhu di permukaan Venus diketahui berada di sekitar 900 derajat Fahrenheit atau 475 derajat Celcius, suhu tersebut bahkan dapat melelehkan timah.
Apakah suhu permukaan ini masih ada hubungannya dengan jumlah gunung berapi di Venus?
Venus memiliki atmosfer yang sangat tebal yang terdiri terutama dari karbon dioksida (CO2) dengan jumlah yang sangat tinggi.
Selain itu, sinar matahari sampai ke permukaan Venus hanya dengan waktu kurang dari 6 menit sejak dilepaskan di permukaan Matahari.
Dengan atmosfer tebal, panas yang dihasilkan oleh sinar matahari tidak bisa dengan cepat lolos melalui atmosfer, menyebabkan penumpukan panas dan pemanasan permukaan.
Tekanan atmosfer Venus sekitar 92 kali lebih tinggi daripada tekanan atmosfer Bumi, yang mengakibatkan adanya tekanan udara yang sangat tinggi di permukaan.
Tekanan tinggi ini membantu menjaga panas di permukaan dan mendorong pemanasan yang lebih besar.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa saja jenis gunung berapi yang ditemukan di Venus? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Livescience |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR