Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu pernah mencari tahu tentang stasiun antariksa?
Stasiun antariksa yang juga dikenal dengan International Space Station (ISS) merupakan sebuah proyek yang dijalankan oleh 15 negara untuk mempelajari antariksa.
Menurut NASA, ISS bisa melakukan perjalanan di ruang angkasa dengan kecepatan lebih dari 8.000 kilometer per detik.
Yap, ISS berada di ruang angkasa dan berfungsi untuk mengorbit bumi.
Belakangan ini, ada penemuan menarik yang dilakukan ilmuwan di ISS, yaitu ditemukannya jamur misterius yang tumbuh.
Jamur tersebut tumbuh di bagian jendela, dan berhasil menghancurkan permukaan titanium pada jendela ISS.
Ternyata, jamur tersebut memang sengaja dibawa oleh para astronaut untuk meneliti adaptasinya.
Untungnya, jamur tersebut tumbuh dengan subur, yang artinya bisa beradaptasi dengan lingkungan ruang angkasa.
Badan Antariksa Eropa kemudian melakukan eksperimen pada jamur untuk bisa memahami kenapa organisme tersebut bisa tumbuh dengan mudah di ruang angkasa.
Keunikan dari jamur yang tumbuh di ISS ini adalah ternyata mereka tidak terlihat hidup selama peluncuran ke ruang angkasa.
Namun, setelah sampai dan mengorbit, jamur tersebut berkembang biak dan membentuk lapisan yang tebal.
Baca Juga: Sangat Dingin, Ternyata Suhu di Ruang Angkasa Mencapai -270°C, Ini Faktanya
Pada tahun 2016 lalu, para peneliti di Jet Propulsion Laboratory NASA meluncurkan jamur untuk pertama kalinya ke ruang angkasa.
Organisme jamur tersebut adalah Aspergillus nidulans, yang biasanya digunakan sebagai obat penyakit tulang.
Dengan meneliti jamur yang tumbuh di ruang angkasa, NASA berharap dapat menemukan lingkungan layak huni di masa depan.
Apakah Jamur itu Tumbuhan?
Jamur memang termasuk ke dalam jenis makhluk hidup, namun perlu diingat bahwa itu bukanlah tumbuhan.
Fungi merupakan kingdom dari organisme eukariotik bersifat heterotrof yang mendapat nutrisinya dari bahan organik.
Fungi lebih dikenal dengan istilah jamur, organisme mirip tumbuhan yang tidak dapat melakukan fotosintesis.
Alasan jamur bukan termasuk ke dalam tumbuhan yaitu jamur tidak memiliki klorofil seperti tumbuhan hijau pada umumnya.
Jika dilihat dari caranya memperoleh makanan, jamur justru lebih mirip dengan hewan, karena bersifat heterotrof.
Organisme heterotrof berarti mendapatkan nutrisi dari sumber makanan di luar tubuhnya.
Adanya jamur di ISS tentu menunjukkan, meskipun berada di ruang angkasa, ternyata organisme bisa hidup dengan subur.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Galaksi Bima Sakti Mulai Melengkung, Apa Penyebabnya?
Fakta Unik ISS
Setelah memahami tentang jamur, maka Bobo akan mengajak teman-teman mengenal stasiun antariksa atau ISS.
NASA menjelaskan, panjang rangka ISS sekitar 94 meter, sedangkan panjang susunan panel surya mencapai 73 meter.
Berat ISS mencapai 419.725 kilogram, dengan pembangkit listrik berkekuatan 75 hingga 90 kilowatt.
Lebar sayap panel surya yang mencapai 109 meter diketahui jauh lebih panjang dibandingkan pesawat penumpang terbesar di dunia.
Untuk bisa beroperasi, modul ISS dan bagian-bagiannya dikirimkan melalui 42 penerbangan perakitan, 37 pesawat ulang-alik, dan 5 roket Proton/Soyuz Rusia.
Kawat sepanjang 12 kilometer bertugas menghubungkan sistem tenaga listrik di ISS supaya dapat digunakan oleh para astronaut.
Para astronaut juga melakukan perjalanan ruang angkasa untuk pembangunan, pemeliharaan, da peningkatan ISS secara teratur.
----
Kuis! |
Apa fungsi International Space Station? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | NASA,space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR