Hal ini penting karena pertumbuhan yang terbatas karena kulitnya bisa menghambat fungsi tubuh ular.
Alasan kedua kenapa ular berganti kulit secara berkala adalah untuk menghilangkan parasit.
Yap, karena hidup di berbagai lingkungan, ular memang sering terinfeksi oleh parasit, seperti tungau dan kutu.
Ketika kulit lama dilepaskan, parasit-parasit yang mungkin melekat pada kulit lama juga ikut terbuang.
Selain infeksi, pergantian kulit ular ini juga berfungsi untuk memperbaiki kerusakan pada kulitnya.
Tak hanya itu, saat ular berganti kulit, mereka juga bisa meninggalkan jejak bau yang kurang mencolok.
Nah, hal ini tentu dapat membantu mereka tetap tidak terdeteksi oleh mangsa atau pemangsa potensial.
Kulit ular juga mengandung reseptor yang penting untuk berburu dan berkomunikasi dengan lingkungannya.
Kulit yang baru dan lebih bersih membantu ular merasakan sentuhan, suhu, dan getaran dengan lebih baik.
Proses Ular Berganti Kulit
Tahukah teman-teman? Ternyata, proses ular saat berganti ular ini disebut dengan ecdysis atau molting.
Baca Juga: Selain Hidung, Ular Punya Organ Unik yang Membantunya Mencium Aroma, Apa Itu?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR