Selama proses ecdysis, ular melepaskan kulit lamanya dan menggantinya dengan kulit yang baru.
Sebelum pergantian kulit dimulai, ular bersiap dengan berhenti makan dan mencari tempat aman.
Jika sudah, ular akan menghasilkan zat khusus yang disebut dengan enzim pelembut kulit atau keratinase.
Enzim ini bisa bantu melunakkan lapisan terluar di kulit mereka sehingga kulitnya bisa mudah terlepas.
Setelah lapisan kulit lama lunak, ular mulai melepas kulit dengan bergerak lewat celah di batu atau tumbuhan.
Ular akan mengganti kulit lamanya dengan kulit baru, yang sangat elastis untuk pertumbuhan tubuhnya.
Seiring berjalannya waktu, kulit baru akan mengeras sehingga ular siap untuk kembali aktif dan berburu.
Setelah penggantian kulit, biasanya ular jadi lebih aktif dan bersemangat karena kulitnya memberi mobilitas yang baik.
Frekuensi penggantian kulit ini bervariasi tergantung pada usia dan kondisi. Ular muda akan berganti lebih sering.
Proses penggantian kulit ini juga memerlukan energi yang cukup besar lewat makanan yang dimakannya.
Oleh karena itu, sebelum berganti kulit, ia akan makan lebih banyak untuk mendukung pertumbuhan mereka.
Baca Juga: Ternyata Ular Laut Termasuk Ular Berbisa, Ini Fakta Tersembunyi Ular Laut
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR